Metaranews.co, Kediri – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kediri menyebut bahwa saat ini wilayah Kabupaten Kediri dinilai sangat kekurangan dokter spesialis seiring kemajuan pembangunan, fasilitas kesehatan (Faskes).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kediri dr Achmad Khotib mengatakan secara hitungan jumlah dokter umum di Kediri sudah sesuai rasio, antara 1 banding 5000 penduduk Kabupaten Kediri, namun untuk spesialis masih sangat kurang.
“Kalau dokter spesialis kita pasti masih kurang, semua spesialis masih perlu kita tambah,” kata Khotib, saat dikonfirmasi metaranews.co, Senin (24/10/2022)
Padahal disetiap rumah sakit, ia memastikan selalu ada Dokter spesialis. Namun hal tersebut juga masih belum merata diimbangi pertambahan faskes.
Saat ditanya berapa jumlah ideal dokter spesialis di Kabupaten Kediri, Khotib mengaku hal tersebut sangat relatif seiring pertambahan faskes.
“Standarnya Dokter ini sangat relatif, tumbuh rumah sakit baru, berarti kebutuhan Nakes juga meningkat, dan kebutuhan lainnya. Sangat relatif kekurangan,” jelasnya.
Khotib menyebut total jumlah dokter di Kabupaten Kediri sekitar 320, tersebar di 11 rumah sakit, Puskesmas di 26 Kecamatan, dan puluhan klinik dan praktek. “Seperti dirumah sakit, Dokter spesialis ada 1, kita masih punya 2,” ujarnya.
Sedangkan masa pandemi Covid-19 lalu, sejumlah insiden kematian juga berdampak kepada ratusan Dokter secara nasional. Khususnya Kabupaten Kediri tercatat 3 Dokter meninggal dunia akibat Covid-19.
Khotib mengungkapkan HDN ini adalah momentum bagi para tenaga kesehatan untuk menunjukkan keberadaannya kepada Masyarakat. Sejumlah aksi nasional dilakukan hari ini, Senin (24/10), sepertinya pengabdian masyarakat, donor darah, aksi sosial program kebencanaan dan lain sebagainya.
“Kita selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas nakes kita dengan berbagai pelatihan uji kompetensi, choacing klinik, dan sebagainya. Serta selalu berupaya mendorong kemajuan nakes,” pungkasnya.