Metaranews.co, News – Setiap tanggal 2 Mei, akan selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Peringatan ini, biasanya menandai semangat belajar serta memajukan pendidikan di Indonesia.
Dalam memeriahkan hari istimewa ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah meluncurkan logo. Dimana setiap elemennya punya makna khusus..
Sebagai informasi, berdasarkan Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 adalah “Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar”.
Makna Logo Hari Pendidikan Nasional 2023.
Bintang, memaparkan semangat Hardiknas yang sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk melahirkan generasi Indonesia yang cerdas berkarakter.
Dengan garis-garis yang luwes menggambarkan jiwa yang adaptif dan tangguh dalam menghadapi perubahan zaman yang sangat dinamis.
Ceria, menggambarkan suasana pendidikan Indonesia yang ceria, penuh semangat, dan gotong royong serta partisipasi masyarakat.
Pena menggambarkan proses pendidikan sebagai proses penciptaan mahakarya yang membutuhkan perpaduan holistik antara kemampuan intelektual, emosional dan spiritual dalam pelaksanaannya.
Semboyan Ki Hajar Dewantara
Dalam dunia pendidikan Indonesia, tak elok jika tidak menyebut sosok tokoh yang perannya begitu mahsyur untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, dialah Ki Hajar Dewantara.
Seorang tokoh pelopor pendidikan yang lahir di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa.
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan lahirnya tokoh nasional Indonesia yang dikenal sebagai bapak pendidikan nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Ia lahir dari keluarga kaya pada masa penjajahan Belanda.
Ki Hajar Dewantara mulai dikenal masyarakat Indonesia karena keberaniannya menentang kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah Hindia Belanda saat itu.
Saat itu, hanya anak keturunan Belanda dan anak orang kaya saja yang bisa mengenyam pendidikan. Ia kemudian mengkritisi kebijakan yang dinilai sangat tidak adil itu.
Akibat keberaniannya mengkritik pemerintah Hindia Belanda, ia diasingkan ke Belanda. Setelah diasingkan, ia kembali ke Indonesia dan membuat strategi baru untuk kemajuan pendidikan di Indonesia
Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang selalu beliau terapkan dalam membangun sistem pendidikan di Indonesia.
Secara lengkap semboyan dalam bahasa Jawa berbunyi “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, yang artinya:
Ing Ngarsa Sung Tulada: ke depan, seorang pendidik harus memberikan keteladanan atau contoh perbuatan yang baik
Ing Madya Mangun Karsa: di tengah atau di antara siswa, seorang guru harus menciptakan prakarsa dan gagasan
Tut Wuri Handayani: dari belakang seorang guru harus bisa memberikan semangat dan juga arahan kepada murid-muridnya.
Untuk diketahui Menristekdikti juga sudah menetapkan bulan Mei 2023 merupakan pencanangan bulan Merdeka Belajar.
Tak sampai di situ, Menristekdikti juga akan menetapkan imbauan pelaksanaan upacara bendera, hingga beberapa ragam aktivitas lainnya pada peringatan Hardiknas 2023.