Metaranews.co, News – Terjadi cekcok sejumlah warga dengan panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, Madura.
Penyebab keributan tersebut diduga karena warga menyebut kotak suara sudah terbuka dan surat suara sudah tercoblos ke salah satu pasangan calon capres-cawapres.
Adapun kejadia tersebut terekam dalam sebuah video hingga beredar di media sosial. Tampak dalam video itu, seorang pria nampak membentak-bentak petugas PPS diduga untuk mengkonfirmasi soal surat suara yang sudah tercoblos.
Si pria juga menanyakan kepada petugas PPS siapa yang menyuruh melakukan itu. Terlihat panik, pihak PPS kemudian menyebutkan nama seseorang.
“Siapa yang nyuruh. Videokan, videokan,” kata pria yang membentak petugas PPS.
Mengenai kejadin itu, Addy Imansyah Ketua KPU Sampang angkat bicara. Ia memastikan bahwa video surat suara sudah tercoblos sebelum pelaksanaan pungut pitung di wilayah Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, dipastikan hoaks.
“Setelah ditelusuri dan didalami, kami jelaskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata,” kata Addy dalam keterangannya, Rabu (14/2/2024) dikutip dari suara.
Ia lantas membeberkan peristiwa yang sesungguhnya bahwa pada Selasa (13/2/2024) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Sejumlah orang mendatangi KPPS yang saat itu sedang mendirikan TPS. Mereka menduga surat suara sudah dicoblos.
“Sekalipun KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya mendirikan TPS, bukan coblos surat suara. Akan tetapi penjelasan itu dihiraukan,” ucapnya.
Orang-orang yang mendatangi petugas KPPS itu kemudian membawa barang logistik pemilu seperti kota suara sebanyak empat buah. Selain itu, mereka juga membawa tiga orang KPPS.
“Adapun kotak suara, dengan alasan keamanan, memang setelah diterima oleh KPPS dari PPS pada Selasa (13/2) lalu dititipkan di gudang penyimpanan PPS. Dan baru digeser ke TPS pagi hari Rabu (14/2/2024) sebelum jam pelaksanaan rapat pemungutan suara dimulai,” ujar dia.
Namun, setelah dilakukan mediasi akhirya kotak suara dan KPPS dilepaskan. Beberapa saat setelah kejadian itu, KPPS langsung melanjutkan pendirian TPS yang tertunda.
KPPS juga memastikan keamanan dan keutuhan kotak suara serta bersiap melaksanakan pemungutan suara sesuai jadwalnya pagi tadi.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Deli mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di salah satu rumah petugas KPPS Desa Tlambah, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, pada Selasa (13/2/2024) malam.
Dedy pun membantah pemicu peristiwa adalah sudah tercoblosnya surat suara, seperti narasi dan isu yang mengiringi beredarnya video itu.
“Tidak benar. Surat suara yang sudah tercoblos itu beritanya tidak benar. Karena surat suara masih dalam keadaan tersegel dan di tempat yang aman,” ucapnya.
Dia menegaskan, saat ini suasana di desa tersebut sudah kondusif, setelah mediasi berjalan lancar. Pemungutan suara di TPS yang semula ribut juga sudah berlangsung.
“Proses pemungutan suara masih berjalan dan teman-teman BKO Brimob masih mengamankan di lokasi,” ujarnya.
penulis : adinda