Metaranews.co, Kota Kediri – Jelang perayaan Hari Tri Suci Waisak 2567 BE, puluhan umat Buddha di Kota Kediri menggelar upacara Puja Bakti Waisak di Goa Selomangleng, Kota Kediri, Jumat (26/5/2023).
Tak hanya diikuti oleh Budhisme, upacara Puja Waisak turut dihadiri oleh umat beragama yang lain.
Shintia, salah seorang panitia upacara menuturkan, pelaksanaan Puja Waisak kali ini, memang mengangkat tema untuk menyatukan semua aliran kepercayaan.
“Puja Waisak itu tidak hanya bagi orang Buddha, tetapi semua kepercayaan itu dijadikan satu di sini,” tutur Shintia.
Berbagai kepercayaan tersebut, lanjut Shintia, meliputi Budha, Hindu, serta aliran penghayat kepercayaan.
“Ada perwakilan dari kelompok Buddha Blitar, penghayat kepercayaan Jawa Dwipa, Sangkan Paraning Dumadi, Garuda Siwa, Hindu-Jawa, hadir disini,” imbuhnya.
Menurut Shintia, meski ibadah Puja Waisak diikuti oleh lintas agama lain, doa yang dipanjatkan adalah sama, yakni demi kebaikan semesta.
“Puja Waisak ini sebagai rangkaian yang pertama, selanjutnya kita juga mengadakan acara yang lebih kejawen yaitu ruwatan,” kata Shintia.
“Jadi di awal (puja waisak) sebagai pembersihan diri, kemudian ruwatan itu sebagai peleburan karma atau dosa,” pungkasnya.
Upacara Puja Waisak pagi itu tampak berjalan khidmat. Ibadah dimulai dengan arak-arakan membawa sesaji ke altar.
Selain itu, juga dilakukan Petirtaan, yaitu mengumpulkan air suci dari sembilan mata air, untuk memandikan bayi Sidharta.