Kala Para Sineas Kediri Raya Berkumpul, Bicarakan Peluang Dunia Perfilman Lokal

Sineas Kediri Raya
Caption: Para sineas Kediri Raya berkumpul, Jumat (6/1/2023). Doc: Istimewa

Metaranews.co, Kediri – Para sineas Kediri Raya berkumpul untuk berdiskusi sekaligus memetakan peluang bagi para pekerja kreatif perfilman di wilayah Kediri Raya, Jumat (6/1/2023).

Mereka mencoba mengumpulkan ide melalui diskusi, demi menggeliatkan karya film bermuatan lokal.

Bacaan Lainnya

Diskusi para sineas itu dihadiri skeitar 70 pekerja kreatif perfilman seperti Filmaker, Artistik, MUA, Talent, Wardrobe, Soud Desain, Writer, dan perangkat perfilman lainnya.

Pegiat sejarah Imam Mubarok yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, karya film muatan lokal sangat berpotensi melimpah di Kediri Raya, seperti jejak sejarah dan budaya.

Kedua aspek tersebut, kata pria yang akrab disapa Gus Barok itu, dalam dunia perfilman masih bisa dikembangkan.

“Mereka (para sineas) adalah wajah dari Kediri, maka perlu dimunculkan dari sekian potensi yang ada, dan dibuatkan film dengan penataan yang baik dengan mengambil film muatan lokal kesejarahan dan budaya,” kata dia, Sabtu (7/1/2023).

Gus Barok menyebut sejumlah sineas yang hadir dalam diskusi ini adalah putra daerah Kediri Raya. Hal itu, kata dia, merupakan sebuah keuntungan dalam membangun sebuah karya bermuatan lokal.

Pastinya, para sineas ini lebih mengetahui sejarah dan budaya Kediri, sehingga dapat disajikan dan dinikmati oleh masyarakat luas.

“Apalagi mereka berlatar belakang dari perfilman lulusan ISI Yogja dan Solo. Bahkan di antara mereka sudah ada yang pernah magang di sutradara hebat, tinggal mengemas aja,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu sinematografi karya lokal Kediri Woko Chanel, Ary Iswahyudi, menyebut dunia perfilman sangat berpotensi di wilayah Kediri dan sekitarnya.

Apalagi dari sisi SDM banyak para sineas menguasai audio visual dan memahami film.

“Sekaligus yang hadir di acara semalam, ada beberapa hadir seperti musik ilustrasi, juga banyak lulusan kompetensi asal ISI Yogja Solo tertarik untuk membuat perfilman,” tutur Ary.

Menurut Ary, potensi yang bisa difilmkan di antaranya dengan cara menggali dari materi-materi kultur budaya dan sejarah Kediri itu sendiri.

Apalagi, lanjutnya, dunia film saat ini bukan hanya yang tersaji di bioskop dan televise, peluang media sosial menjadi sangat besar pada era sekarang.

“Untuk dunia perfilman sekarang sangat terbuka lebar. Bahkan sudah ada beberapa teman yang menjadikan industri sebuah industri di perfilman media sosial, bukan sekedar hobi,” pungkasnya.

Reporter: Anis
Editor: Moch Hadi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *