Metaranews.co, Kediri – Seperti kita ketahui bersama, saat ini budaya mulai terkikis seiring berkembangnya zaman dan kemajuan tehnologi. Beberapa malah mengalami pendangkalan makna, pasalnya budaya baik leluhur yang mempunyai filosofi dan makna mendalam sudah mulai terlupakan, bahkan ditinggalkan karena minimnya minat dan kesadaran generasi masa kini untuk terus melestarikannya.
Padahal dengan kesadaran memahami dan melestarikan budaya otomatis akan meningkatkan moral dan otomatis memperbaiki pergaulan masyarakat didalam kelompok sosialnya. Untuk mengantisipasi tergerusnya nilai budaya baik di daerah, Karang Taruna (Kartar) Seba Nawasena, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, mengadakan kegiatan bertajuk “Ngaji Budaya” (Ngajeni Ati, Berbuat dan Berdaya) dengan mendatangkan Narasumber Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok, bertempat di Taman Duraemont, desa setempat, Rabu (20/4/2022).
Ketua Kartar Desa Blimbing, Yohanes Septiawan mengatakan, kegiatan Ngaji Budaya terselenggara sesuai dengan visi dan misi dari Karang Taruna Seba Nawasena, Desa Blimbiing, yakni ingin membangun karakter pemuda di Desa Blimbing khususnya, Kecamatan Mojo pada umumnya untuk meningkatkan dan memupuk moral serta keimanan pemuda dalam berkehidupan sosial.
“Dengan kegiatan Ngaji Budaya ini kami ingin bersama sama kembali belajar sekaligus nguri-nguri budaya baik, peninggalan leluhur kita, sebagai modal kami dalam berkehidupan bermasyarakat. Dan yang tidak kalah penting sebagai upaya untuk menumbuhkan minat pemuda desa kami terhadap pentingnya budaya untuk mendorong perwujudan peran pemuda dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas melalui budaya,” kata Yohanes.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Blimbing Djoeari yang hadir memberikan sambutan dalam kegiatan ini mengucapkan selamat dan menyambut baik serta siap mensuport penuh kegiatan positif karang taruna di desanya.
“Saya atas nama pribadi dan mewakili pemerintah desa blimbing mengapresiasi dan siap mensuport segala kegiatan positif yang dilakukan oleh karang taruna. Semoga dengan kegiatan ngaji budaya ini memberikan kita semua pencerahan bagi kita pentingnya merawat budaya. Karena budaya ini bukan soal materi, namun lebih kepada nilai ” kata Djoairi.Sementara itu hadir sebagai memenuhi undangan sebagai narasumber ketua DK4 Imam Mubarok atau yang akrab disapa Gus Barok menyampaikan, perkembangan teknologi saat ini telah menjadikan generasi muda kehilangan akar budaya yang telah diajarkan nenek moyang. Terutama nilai-nilai luhur yang diajarkan nenek moyang yang bersumber pada ajaran dan nilai -nilai agama.
“Tugas melestarikan budaya adalah tugas kita bersama. Tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Tetapi peran serta keluarga juga sangat penting untuk menguatkan nilai kehidupan yang bermartabat dan beradab” Kata Gus Barok. Sebelum benar-benar hilang maka harus dibangkitkan kembali. Caranya adalah menggugah kesadaran beragama, berbudaya.
“Caranya meningkatkan SDM yang berkualitas. Tapi yang utama adalah dari berbagai hal tersebut adalah akhlak /adab. Karena Akhlak/adab itu posisinya di atas ilmu” tegas Gus Barok yang juga sebagai Wakil Ketua Lesbumi PWNU Jatim ini.
Gus Barok juga memberikan apresiasi kepada panitia, pasalnya dalam kegiatan ini dirinya melihat umat lintas agama berkumpul bersama, bergerak bersama dalam upaya pemajuan budaya dan kesadaran beragama. Sadar pentingnya saling menghormati, mengayomi dan tidak merasa paling benar.
“Jujur saya iri kegiatan yang dilaksanakan pada bulan ramadan dan buka bersama justru yang menjadi ketua panitia adalah umat kristen. Bahkan pengurus Gereja desa setempat Bapak Sutrisno Pun ikut serta dalam kegiatan ini bersama kepala desa Bapak Djoeari. Momen dan kegiatan ini patut dicontoh di desa-desa lain di kabupaten kediri,” kesannya.(E2)