KH Mahrus Aly dari Ulama hingga Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan

Metaranews.co, Kediri – Almaghfurlah KH. Mahrus Aly, sosok yang dikenal sebagai tokoh agama sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo merupakan sosok kyai kharismatik. Sosoknya selain alim rupanya mempunyai banyak jasa untuk bangsa dan negara ini.

Dikutip dari akun instagram @hmslirboyo, kyai besar kelahiran 1906 dari Desa Gedongan, Kabupaten Cirebon tersebut rupanya juga ikut dalam perjuangan pasca kemerdekaan.

Bacaan Lainnya

“Sewaktu Mayor Mahfudh menghadap Kiai Mahrus di Lirboyo. Kepada beliau dikabarkan bahwa, Sekutu yang diboncengi Belanda hendak mendarat di Surabaya. Pasukan hendak kembali menjajah Indonesia yang sudah merdeka. Di seputar Tanjung Perak terjadi pertempuran sengit antara Arek-arek Surabaya melawan tentara Sekutu. Mendengar berita itu, spontan Kiai Mahrus berkata: Kemerdekaan ini harus kita pertahankan sampai titik darah penghabisan,” tulis akun @hmslirboyo.

Tak hanya itu, Kyai Mahrus Aly juga meminta santri-santri Lirboyo untuk jihat bersama arek-arek Surabaya melawan tentara sekutu yang hendak menguasai Surabaya.

“Beliau tegaskan pula bahwa santri Lirboyo siap membantu Arek-arek Surabaya yang mati-matian melawan Sekutu. Jauh sebelumnya, dirinya sudah mempersiapkan diri. Bersama para ulama yang terhimpun dalam jam’iyah NU mengeluarkan resolusi jihad, yaitu pada Konggres di Surabaya. tanggal 21-25 Oktober 1945,” tulis @hmslirboyo.

“Perjuangan belum usai dalam mempertahankan kemerdekaan, ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II pada tanggal 12 Desember 1948 beliau kembali mengerahkan santrinya untuk ikut di medan perang. Empat santri senior yang dikirim di bawah komando Mayor Mahfudh ialah Syafi’i Sulaiman, Muhid Ilyas, Muhammad Masykur, dan Mahfudh AK. Banyak menggunakan taktik gerilya dan sporadis (berkali-kali menyerang tapi tidak dalam satu fron). Perjuangan berlangsung hingga penyerahan kedaulatan melalui perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) di Deen Hag 27 Desember 1949,” lanjut akun @hmslirboyo.

Selain itu, KH Mahrus Aly juga terkibat dalam pelucutan senjata di Kompitai DAI Nipon di Kediri tepatnya di sekitar Jalan Brawijaya Kota Kediri.

Dalam pelucutan senjata itu KH Machrus Aly mengkomandoi 440 Santri Lirboyo bersama dengan Mayor Machfud dan Raden Abdul Rachim Pralatikrama.

Untuk diketahui, selain sebagai pengasuh pesantren, Kyai Mahrus Aly juga tercatat hingga wafat sebagai Rektor Universitas Tribakti, Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur. Tercatat juga sebagai Mustasyar PBNU, Ketua Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyyah (RMI), Penasihat Pangdam V Brawijaya dan seterusnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *