Krisis Regenerasi, Klenteng Hong San Kiong di Jombang Sepi saat Imlek

Imlek
Ketua Yayasan klenteng, Toni Harsono menjelaskan soal Imlek (Karimatul Maslahah/Metara)

Metaranews.co, Jombang – Perayaan tahun baru Imlek 2023 di Klenteng Hong San Kiong Gudo, Kabupaten Jombang terlihat sangat sepi. Hal tersebut turut dirasakan oleh Ketua Yayasan klenteng, Toni Harsono.

“Krisis generasi penerus, jadi setiap tahun saya rasa umat lebih berkurang, yang sepuh-sepuh juga sudah banyak yang meninggal,” ujarnya pada Minggu (22/1/2023).

Bacaan Lainnya

Menurut Toni, penyebab adanya krisis generasi ini terjadi akibat adanya perang dingin yang terjadi pada era 1965.

Perang tersebut di jelaskan dalam buku G30S 1965, Perang Dingin dan Kehancuran Nasionalisme, menjelaskan dalam Perang Candu, Inggris memberikan sebutan ‘China’ kepada Tiongkok dan rakyatnya. Penyebutan China itu adalah bentuk dari olok-olok orang Inggris.

“Sejak tahun 1965 orang-orang Tionghoa yang beragama Khonghucu banyak yang pindah agama,” bebernya.

Sebagai salah satu orang keturunan Tionghoa yang masih giat menjalankan budaya Tionghoa, Toni merasa perlu ada lebih banyak anak muda Tionghoa yang ikut serta dalam mengembangkan budaya dan tradisi.

Ia merasa kultur dan identitas asli Tionghoa itu sendiri semakin memudar. Perlu ada hembusan angin segar untuk membangun generasi yang lebih banyak lagi.

“Harapan kami, para orangtua mengarahkan anak-anaknya untuk mengikuti tradisi Tionghoa, di sisi lain kami juga berupaya seperti mengadakan sekolah Minggu Khonghucu yang sudah kita mulai sejak tahun 1980 an, kami juga mendirikan paud yang di peruntukkan umat lintas agama,” jelasnya.

Pria penggiat wayang potehi ini berharap, pada tahun kelinci air ini ia ingin generasi muda memiliki semangat meneruskan budaya-budaya Tionghoa.

“Selain itu, di tahun kelinci ini kita memiliki kehidupan yang lebih baik dan perekonomian yang lebih lancar,” pungkasnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *