Metaranews.co, Kediri – Di awal musim hujan akhir tahun 2022 ini, Pemerintah Kota Kediri mewaspadai sejumlah bencana hidrometerologi yang mengancam.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyebut kewaspadaan tersebut bukan tanpa sebab, hal itu lantaran dalam dua pekan terakhir sudah ada bencana alam di Kota Kediri.
Dia mengatakan, ada tiga jenis bencana alam yang sudah terjadi di wilayah Kota Kediri, seperti angin puting beliung menimpa Kelurahan Bawang, pohon tumbang hingga ancaman banjir akibat meningkatnya debit air sungai Brantas.
“Beberapa hari yang lalu di Kediri, juga ada kenaikan air sungai Brantas. Untuk itu kesiap siagaan harus disiapkan mulai sekarang. Dan ada potensi angin puting beliung di Kota Kediri ini, sudha mulai bermunculan di Kota Kediri,” ujarnya dalam apel siaga bencana yang dilakukan di Halaman Pemkot Kediri, Selasa (25/10/2022).
Wali kota yang kerap disapa Mas Abu tersebut juga mengatakan, dalam siaga bencana pihaknya bekerjasama dengan TNI, Polri, dan stakeholder terkait, untuk bersinergi penanggulangan bencana di Kota Kediri.
“Peserta apel diminta agar meningkatkan kesiap siagaan melakukan langkah antisipasi seperti pembersihan sungai, darinase, dan pemangkasan pohon,” kata Mas Abu.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh menyebut, dalam Siaga Bencana Hidrometrologi ini BPBD sudah menyuiapkan sejumlah peralatan kebencanaan seperti Senso atau Gergaji, Pelampung, Alat dapur, dan sebagainya.
Secara perkiraan bencana alam hidrometerologi ini, bakal berlangsung hingga beberapa bulan kedepan dengan puncaknya bulan Desember.
“Informasi dari BMKG bencana alam hidrometerologi ini puncaknya di akhir tahun,” tuturnya.
Lebih lanjut, Indun mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Kediri untuk bersiaga di musim hujan ini, sebab potensi bencananya yang terjadi cukup besar jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.