Kronologi Pesawat Jeju Air Terbakar di Bandara Muan, 122 Orang Meninggal Dunia

Jeju Air
pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di luar landasan pacu Bandara Internasional Muan, Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024) (suara.com)

Metaranews.co, News – Insiden kecelakaan pesawat kembali terjadi di penghujung 2024. Pesawat komersial Jeju Air, yang membawa 181 orang dari Bangkok, mengalami kecelakaan di Bandara Muan, Korea Selatan pada hari Minggu (29/12/2024).

Otoritas Korea Selatan melaporkan pada Minggu (29/12/2024) bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti dilansir oleh media lokal.

Bacaan Lainnya

“Dari total 181 penumpang, sebagian besar diperkirakan meninggal, kecuali dua orang yang berhasil diselamatkan,” ujar pejabat Pemadam Kebakaran Jeolla dalam pernyataan kepada keluarga penumpang di bandara, menurut Kantor Berita Yonhap, dikutip via Anadolu dan suara.com.

Namun, pihak berwenang kemudian mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas sebenarnya adalah 122 orang.

Pesawat Jeju Air yang terlibat dalam kecelakaan membawa 181 penumpang, termasuk enam awak, dan terbakar saat mendarat setelah dilaporkan mengalami masalah pada roda pendaratan sekitar pukul 09.07 waktu setempat di Kabupaten Muan, yang terletak 288 kilometer barat daya Seoul, ibu kota Korea Selatan.

Pesawat bermesin ganda yang kembali dari Bangkok itu keluar dari landasan pacu, menabrak pagar, dan menghantam dinding sebelum akhirnya meledak dalam kobaran api. Rekaman media lokal menunjukkan pesawat tergelincir di landasan pacu, dilapisi api dan puing-puing.

Seorang penumpang dan seorang awak pesawat ditemukan selamat di bagian ekor pesawat saat upaya penyelamatan masih berlangsung. Mayoritas penumpang adalah warga Korea, dengan dua orang di antaranya merupakan warga negara Thailand.

Semnetara itu, seorang pejabat bandara menyatakan bahwa pihak berwenang memusatkan perhatian pada penyelamatan korban yang terjebak di dalam reruntuhan. Pelaksana tugas Presiden Korea Selatan, Choi Sung-mok, sudah memerintahkan upaya penyelamatan maksimal sebagai respons terhadap insiden ini.

Choi, yang saat ini menjalankan kepemimpinan sementara di tengah situasi politik yang krisis, mengadakan pertemuan darurat untuk memantau penanganan kecelakaan ini.

Dalam pernyataan resminya, Jeju Air mengungkapkan bahwa mereka sedang mengevaluasi laporan terkait kecelakaan tersebut.

Kebakaran yang terjadi di lokasi kejadian berhasil dipadamkan, dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan ini.

Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Pos terkait