Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Menjelang perayaan Hari Raya Paskah pada Minggu (20/04) besok, umat kristiani memiliki tradisi yang dikenal sebagai Tri Hari Suci.
Tri Hari Suci merupakan ibadah menyambut paskah, meliputi Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Sunyi atau Sabtu Suci.
Seperti para jemaat di gereja Desa Tunglur, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Mereka melakukan sebuah tradisi Sabtu Sunyi yang diisi dengan suasana hening penuh kontemplatif.
Menurut salah satu jemaat di Desa Tunglur, Krisna Widayarti, Sabtu Suci memperingati peristiwa di mana tubuh Yesus dibaringkan di kubur setelah disalib pada Jumat Agung.
“Jadi Gereja-gereja tidak menggelar misa besar, mencerminkan duka atas wafatnya Yesus Kristus,” kata Krisna, Sabtu (19/4/2025).
Misa sendiri adalah upacara keagamaan utama dalam gereja, yang merupakan perayaan ekaristi atau Perjamuan Kudus.
Dalam Misa, umat beriman berkumpul untuk merayakan karya keselamatan Tuhan Yesus melalui roti dan anggur yang dikonsekrasi, yang mereka yakini berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
Dalam tradisi umat Kristiani, Sabtu Sunyi dipercayai sebagai momen ketika Kristus turun ke dunia orang mati, dan menghancurkan kuasa maut.
Ibadah ini mengajak umat beriman untuk bersatu dengan kesedihan para murid dan Bunda Maria (Ibu Kristus), menanti dalam diam dengan keyakinan akan janji keselamatan.
“Dan besok Minggu ini (paskah) adalah peringatan kembali kelahiran tuhan Yesus ,” ujarmya.
Adapun Paskah dimaknai sebagai kemenangan dan harapan bagi umat kristiani. Kebangkitan Yesus merupakan wujud dari penebusan dosa, serta menjamin keselamatan umat-Nya di dunia.
Dengan demikian, melalui serangkaian menuju paskah ini, Krisna berharap dapat semakin mempertebal iman umat Kristiani kepada Tuhan Yesus.
