Metaranews.co, Kediri – Belakangan ini SPBU Vivo Energy Indonesia menjadi sorotan publik karena menjual BBM setara Pertalite dengan harga jauh lebih murah dibanding yang dijual oleh Pertamina.
Apa itu Vivo Energy?
Vivo Energy merupakan bagian dari Vivo Group yang memiliki kantor pusat di Swiss.
Di Indonesia awalnya, Vivo Energy membuka SPBU di bekas SPBU Pertamina yang sudah tutup. Vivo sendiri pertama kali membuka SPBU di jalan raya Cilangkap RT007 RW003 Kota Administrasi, Jakarta Timur 2017 silam.
Belum lama berdiri, SPBU Vivo sempat berhenti beroperasi karena izin administrasinya tidak sesuai dengan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Saat itu Vivo Energy memakai nama perusahaan PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI) yang tidak sesuai nama SPBU, sehingga izin sebagai penyalur belum bisa dikeluarkan.
Kemudian, perusahaan tersebut ganti nama menjadi PT Vivo Energy Indonesia, sesuai dengan SK Menkumham nomor AHU-0021674.AH.01.02.TAHUN 2017 pada19 Oktober 2017.
Perubahan nama tersebut disampaikan juga kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). VIVO juga telah mengantongi izin prinsip perubahan penanaman modal asing dengan nomor 3859/1/IP-PB/PMA/2017.
Kini, Vivo menyalurkan BBM non-subsidi dan hanya menjual BBM jenis bahan bakar umum (JBU). Vivo menjual jenis BBM yang mencakup Revvo 89, Revvo 90, Revvo 92 dan Revvo 95.
Pada awal September, SPBU Vivo sempat menurunkan harga di tengah kenaikan harga BBM Pertamina. Untuk BBM jenis Revvo 89 harganya Rp8.900 per liter. BBM jenis ini hampir setara dengan Pertalite milik Pertamina yang saat ini harganya Rp10 ribu per liter, naik dari Rp7.650 per liter.
Sementara untuk Revvo 92 yang sebelumnya dijual Rp17.250 per liter turun menjadi Rp15.400 per liter. Kemudian, untuk Revvo 95 menjadi Rp16.100 dari sebelumnya Rp18.250.