Metaranews.co, Kediri – Matahari baru saja tenggelam di ufuk barat, kawasan Candi Tegowangi yang biasanya gelap dan sepi, mendadak ramai didatangi warga. Penjual makanan, mainan hingga warung kopi dadakan juga mengisi setiap sudut lapangan di kawasan wisata sejarah ini, Minggu (26/6/2022)
Kedatangan warga ini tak lain adalah untuk menonton Ketoprak Tobong Suryo Budoyo yang digagas oleh Komunitas Bangsal JE, sebuah komunitas yang bergerak di bidang Seni dan Budaya bekerjasama dengan Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Partai Nasdem, Khsunul Arif.
Agaknya pagelaran seperti ini sudah lama dinanti oleh warga, hal ini terlihat dari animo masyarakat sekitar Desa Tegowangi yang terus berdatangan hingga malam.
Tak hanya datang, rupanya para penonton juga menikmati pentas seni yang sudah ada sejak lama itu. Gelak tawa dan hening terpaku mewarnai setiap adegang yang diperankan oleh pemain ketopak.
Kordinator Acara Ketoprak Tobong, Zainuarifki mengatakan, Perform Ketoprak Tobong Suryo Budoyo ini adalah pertama kalinya sejak pandemi melanda pada 2019 yang lalu. Dalam hal ini ia bersyukur karena pertunjukan yang telah lama dinanti dapat kembali digelar.
“Di pertunjukan ini kami mengangkat tema Brojaluwuk Kudra, dimana cerita singkatnya Keris Brojoluwuk tiba-tiba menjelma menjadi manusia dan menculik dan membawa lari Dewi Galuh Candra Kirana untuk dikembalikan menjadi istri Raden Panji Inu Kertapati,” jelas Rifki, Minggu (26/6/2022).
Dia mengatakan, dalam acara tersebut selain ketoprak juga dimeriahkan dengan penampilan tari-tarian kontemporer.
“Dalam kegiatan ini total ada 25 orang yang ikut perform mulai dari aktor ketoprak hingga musik pengiringnya,” tutur Rifki.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Partai Nasdem, Khusnul Arif mengatakan, dirinya sengaja menggelar Pokok-pokok Pikir (Pokir) bersama dengan komunitas Bangsal JE ini untuk melestarikan budaya Ketoprak Tobong.
“Prinsip kami dari Partai Nasdem sangat mendukung pelestarian budaya, uri-uri budaya, seni dan sejarah, hari ini kita adakan Pokok-pokok pikir tentunya untuk hal tersebut. Untuk kelanjutan tentunya ini menjadi fokus kami juga, bahwa Kediri ini kaya akan seni dan budaya, nantinya untuk aspirasi baik penganggaran dan seni budaya tentunya akan kami teruskan,” jelas pria yang kerap disapa Pipin usai kegiatan, Minggu (27/6/2022).
Piipin mengatakan, selain kegiatan Pokir secara pribadi untuk seni dan budaya dirinya juga telah mendedikasikan dua saluran radio khusus untuk seni dan budaya.
“Upaya dari saya secara pribadi untuk ngur-nguri budaya, Alhamdulillah ada dua radio yakni Pandjalu dan Jayakatwang yang notabennya kami dedikasikan untuk nguri-nguri budaya dan seni di Kabupaten Kediri,” katanya.
Yang tak kalah penting menurut Pipin dalam kegiatan semacam ini masyarakat sekitar dan para penjual juga diuntungkan. “Selain nguri-nguri budaya rupanya dengan pertunjukan semacam ini juga berhasil membantu perputaran ekonomi warga, ini terbukti dari banyaknya pedagang yang kesini dan sepertinya laku ya, karena melihat sampah yang dibersihkan jumlahnya sangat banyak,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Kediri (DK4), Imam Mubarok mengatakan, kegiatan seperti ini penting dilakukan untuk melestarikan seni dan budaya tradisional.
“Alhamdulillah pada 31 Mei diperbolehkan untuk menggelar acara kesenian yang mengundang masyarakat, diharapkan ini bisa berlanjut,” katanya.
Laki-laki yang kerap disapa Gus Barok ini juga mengapresiasi kegiatan Pokir yang diadakan oleh Khusnul Arif itu. Kedepan ia berharap acara serupa di bidang kesenian dan budaya terus diadakan untuk menstimulasi para penggiat seni dan budaya agar terus berkarya dan melestarikan kebudayaan khas Kabupaten Kediri.
Senada dengan Gus Barok, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Adi Suwignyo mengatakan, seni dan budaya adalah hal yang sangat penting untuk diingat dan dimengerti.
Menurutnya seni dan budaya di Kabupaten Kediri banyak membawa manfaat, salah satunya mandaat ekonomi.
“Kesenian sektor utama di Kabupaten Kediri yang tidak luput mempengaruhi ekonomi kita. Kesenian wisata dua tahun ini vakum berdampak sekali kepada ekonomi di kabupaten kediri,” katanya.
“Ketika sudah dibuka seperti kemarin dan hari ini, di Gumul kita menggelar seni tari di bulan Bung Karno dan Ketoprak ini, berapa ratus juta roda ekonomi berputar,” lanjutnya.(E2)