Metaranews.co, Jember – Kecelakaan maut terjadi di Jalur Lintas Selatan (JLS) Jember Puger Lumajang pada Sabtu (16/8/2025) siang.
Sebuah motor roda tiga Tossa yang memuat sembilan orang bertabrakan dengan truk tronton Hino bak terbuka.
Insiden ini menewaskan empat orang, satu luka berat, dan lima lainnya luka ringan.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Motor Tossa bernomor polisi N-2314-YBO dikemudikan oleh Novan, melaju dari arah timur menuju barat.
Sementara dari arah berlawanan, melaju truk tronton Hino nopol AE-8498-NI yang dikemudikan Darul Arafat.
Anggota Polsek Puger, Bripka Goesti, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi saat motor Tossa memasuki jalan menikung tajam berbentuk huruf “S”.
“Saat sampai di TKP, tepatnya di jalan menikung letter S, sepeda motor Tossa tidak bisa dikendalikan,” kata Goesti.
Dia menuturkan, motor roda tiga itu melaju dengan kecepatan tinggi sehingga oleng ke kanan dan melewati marka jalan.
“Pengemudi truk tronton Hino sempat berusaha menghindar ke kiri. Namun bagian depan motor Tossa menumbur lampu depan sebelah kanan truk,” ujarnya.
Benturan keras membuat motor Tossa terpelanting hingga terperosok ke sisi selatan jalan.
Kendaraan itu kemudian terbakar dan para penumpangnya ikut menjadi korban.
“Akibat kejadian tersebut, empat pengendara motor Tossa meninggal dunia,” jelas Goesti.
Berdasarkan data kepolisian, pengemudi Tossa bernama Novan dan seorang penumpang bernama Nabil meninggal dunia setelah sempat dirawat di Puskesmas Puger.
Korban lain, Faris, meninggal di lokasi kejadian, sementara Fatah meninggal di Puskesmas Kasiyan.
Satu penumpang, Hadi, mengalami luka berat dan masih dirawat intensif di Puskesmas Puger.
Lima penumpang lainnya yakni Wahyu, Hendika, Felix, Bima, dan Iqbal mengalami luka ringan dan mendapatkan perawatan di Puskesmas Kasiyan.
Dari hasil penyelidikan, polisi menyimpulkan kecelakaan disebabkan kelalaian pengemudi motor Tossa yang melaju terlalu cepat.
“Penyebab kecelakaan, diduga kurang hati-hatinya pengendara sepeda motor Tossa. Berkendara terlalu cepat sehingga motor tidak bisa dikendalikan,” tandas Goesti.
