Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Memasuki hari kedua pencarian seorang lansia yang dilaporkan hilang di wilayah Mojo, Kabupaten Kediri, tim SAR gabungan terus menyisir area aliran Sungai Bruni dan sungai Brantas.
Korban bernama Tekad (80) warga Desa Blimbing Kecamatan Mojo hingga Minggu (18/5/2025), masih belum ditemukan.
Ketua Tim SAR Mojo, Candra Kristyawan dari Basarnas Trenggalek, mengaku bahwa operasi pencarian dilakukan dengan menurukan 50 personel terdiri dari unsur Basarnas, Polri, TNI, BPBD, Tagana, dan relawan.
“Hari kedua ini, total hampir 12 kilometer sudah disisir. Tim kami bagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit). SRU satu dan dua memulai dari SD Blimbing ke Tanjung, lalu dilanjutkan ke Dawuhan setelah makan siang,” ujar Candra saat ditemui di posko pencarian.
Candra juga mengungkapkan bahwa proses pencarian saat ini terkendala medan licin dan berlumpur akibat curah hujan tinggi, terutama di sekitar aliran Sungai Bruni.
Di sepanjang sungai Bruni, tim melakukan pencarian menggunakan metode Scouting karena dalam aliran sungai banyak bebatuan. Sementara SRU Tiga menggunakan perahu karet (RCL) untuk menyisir aliran Sungai Brantas.
“Kesulitan utama kami adalah kondisi sungai yang licin dan berlumpur. Tapi kami tetap memaksimalkan pencarian dengan metode Scouting dimana korban dinyatakan hilang hingga ke aliran Brantas sepanjang 8 kilometer,” tambahnya.
Sesuai prosedur operasi SAR, pencarian nenek Tekad akan dilakukan oleh tim SAR selama tujuh hari sejak korban dinyatakan hilang. Hingga hari kedua pencarian korban, tim SAR masih belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban.