Metaranews.co, Malang – Wilayah barat Kabupaten Malang mendadak gempar karena kabar matinya ribuan ekor sapi karena penyakit mulut dan kuku (PMK). Tepatnya di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon ada sekitar 1000 ekor sapi itu mati dan mirisnya ribuan sapi tersebut sempat dibuang ke sungai. Hal ini diketahui dari video yang beredar di media sosial terkait pembuangan bangkai sapi di sungai. Namun, kini warga sedang mengajukan lahan Perhutani untuk mengubur bangkai sapi tersebut.
Ditanya tentang kabar itu, Kepala Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul, Asnawi, tak mengelak sama sekali. Ia membenarkan warganya mengajukan lahan kuburan massal untuk sapi. Hal ini dinilai menjadi solusi untuk agar tidak ada bangkai sapi dibuang ke sungai.
“Ada sekitar 1000-an ekor sapi yang sudah dikubur di lahan yang kami ajukan ke pihak Perhutani ini sejak 2 pekan lalu,” terangnya.
Ia menyatakan lahan milik desa tak mencukupi untuk membuat kuburan massal untuk bangkai sapi yang terjangkit PMK. Sebelum ada solusi di lahan Perhutani, kata Asnawi, warga langsung menguburnya di belakang rumah.
Selain itu, jajaran Desa Pujon Kidul kini sedang melakukan pendataan terhadap sapi yang terjangkit PMK. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk peternak sapi yang terdampak PMK.
“Realisasi bantuan semoga pekan ini,” harapnya.
Suko, salah seorang peternak sapi di desa itu merasa resah dengan kejadian ini. Ada empat ekor sapi miliknya mati mendadak dengan beberapa gejala penyerta. Seperti, mulai kondisinya ngiler lalu tak bisa mengunyah rumput. Dan berakhir dengan lumpuh hingga mati.
“Awalnya sapi saya ngiler di hari pertama. Terus tidak bisa mengunyah. Pas di hari ketiga itu kena kakinya, lumpuh dan akhirnya mati. Sekarang jadi tinggal 2 ekor,” pungkasnya.