Metaranews.co, News – Warga digegerkan dengan penemuan potongan payudara di Surabaya yang mengapung di sungai pada Kamis(7/12/2023) pukul 14.00 WIB. Adapun potongan payudara tersebut ditemukan oleh warga yang tinggal di kawasan Adventure Land Romokalisari.
Diketahui, penemu potongan payudara itu awalnya adalah sekelompok anak-anak pencari ikan saat sungai sudah surut. Lalu, oleh mereka dilaporkan ke pihak pengelola Adventure Land Romokalisari dan kemudian diteruskan ke pihak kepolisian. Setelah menerima laporan, polisi pun segera melakukan evakuasi.
Lantas, seperti apa fakta-fakta penemuan potongan payudara di Surabaya tersebut? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Fakta-Fakta Penemuan Potongan Payudara di Surabaya
1. Ada Inisial dan Barcode
Ketika ditemukan mengapung di dermaga wahana jet ski, potongan payudara terseby berada dalam sebuah tas kain yang diberi pemberat paving blok dan dibungkus kain serta dilapisi plastik. Di dalamnya terdapat tulisan yang menunjukkan inisial nama serta adanya barcode.
2. Terbungkus dalam Kain
Adapun potongan payudara tidak ditemukan secara terbuka melainkan terbungkus dengan kain serta dimasukkan ke dalam plastik.
Bungkusan tersebut kemudian dibungkus lagi dengan menggunakan tas yang telah diberikan pemberat di dalamnya. Sehingga selama air sungai meluap, potongan tersebut tenggelam di dalam air.
3. Tidak Sepasang Tapi Hanya Sebelah
Hal yang mengherankan dan memperumit penyelidikan adalah potongan payudara yang ditemukan hanya sebelah. Saat ini potongan tubuh wanita itu sudah dibawa tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk melalui proses pemeriksaan medis atau autopsi.
4. Bukan Berasal dari Korban Pembunuhan dan Mutilasi
Dari hasil penelusuran dan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, potongan payudara itu buka berasal dari korban pembunuhan dan mutilasi. Sehingga tidak ada unsur pidana dalam temuan tersebut.
5. Pembuang Potongan Payudara Telah Diketahui
Pihak kepolisian menyebutkan bahwa pembuang dari potongan payudara di Surabaya merupakan suami dari pemilik organ inisial MLA, wanita asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
MLA merupakan salah satu pasien di rumah sakit wilayah Benowo Surabaya. Ia menderita sakit payudara dan menjalani rawat inap sejak Jumat-Senin (1-4/12/2023).
Pada tanggal 2 Desember itu, dilakukan operasi pengangkatan payudara, dimana ini bukan operasi yang pertama dan sebelumnya sudah dua kali melaksanakan operasi.
Dari hasil penyelidikan polisi, MLA menolak potongan payudara itu dilakukan tes laboratorium. Sebab terkendala biaya, sehingga korban hanya meminta potongan payudara itu diserahkan kembali.
penulis: adinda