Metaranews.co, Kediri – Perbaikan akses irigasi atau saluran air di Kota Kediri berpacu dengan ancaman bencana hidrometerologi. Proyek dengan anggaran sekitar Rp7 miliar ini dilakukan untuk mengatasi dampak genangan air yang terjadi.
Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Endang Kartika Sari, mengaku proyek tersebut menjadi solusi genangan air yang terjadi setiap tahun, atas dampak bencana hidrometerologi musim penghujan, yang bakal berlangsung beberapa bulan mendatang.
Ada sekitar 13 titik yang sedang dikebut, dan ditargetkan rampung pada tanggal 25 November 2022 mendatang.
“Insyaallah mohon dukungannya supaya semuanya lancar, sesuai jadwal target kita tanggal 25 November selesai,” kata Endang, saat ditemui metaranews.co, Selasa (25/10/2022).
Endang menjelaskan semua titik irigasi saluran air di Kota Kediri, kini sedang dalam proyek perbaikan. Sebab beberapa diantaranya sudah lama tidak diperbaiki, ukuran dimensi irigasi dinilai sempit menjadi penyebab sumbatan sampah.
Sumbatan tersebut yang kerab menjadi sumber terjadinya genangan air saat musim penghujan.
“Sudah puluhan tahun saluran ini waktunya di rehabilitasi, karena debit air yang menampung di saluran tersebut sudah tidak muat lagi,” jelasnya
Menurut Endang proyek baru ini memiliki dimensi irigasi lebih lebar dari sebelum sebesar 60×60 meter, menjadi 150×120 meter. Sedangkan ukuran kedalaman irigasinya bervariasi tergantung kedalaman dan elevasi permukaan tanahnya.
“Ada sekitar 13 titik pengerjaan irigasi ini berada pada Jalan Patimura, Kelurahan Semampir Gang Makam, Kaliombo, Singosari, Sultan Agung, Hayam Wuruk, Hos Cokroaminoto, dan masih banyak lagi,” tukasnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Kota Kediri I Made Dewi Permana, menyebut pengerjaan sejumlah proyek perbaikan irigasi saluran air tersebut, menelan sekitar Rp7 miliar dari anggaran APBD.
Masing-masing setiap lokasi berbeda-beda tergantung kondisi lingkungannya. Misal pada perbaikan Irigasi jalan Patimura, menelan hampir 2 miliar. “Penggunaan dana APBD Kota Kediri dan setiap titiknya pengerjaan proyek irigasi butuh dana yang berbeda,” pungkasnya.