Metaranews.co, Kediri – Sebanyak 100 mahasiswa di Kediri mengikuti sekolah kebangsaan yang diselenggarakan oleh Tular Nalar Mafindo bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kediri Raya, di Gedung Aula TK Aisiyah Bustanul Atfal, Banjaranyar, Kras, Kabupaten Kediri, Sabtu (24/08/2024)
Bertajuk ‘Pilkada Serentak 2024: Pengindraan Hoax untuk Pemilu’ kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan kemampuan kritis peserta dalam menghadapi hoaks, terutama menjelang Pilkada Serentak.
Tular Nalar, program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Gogle.org, serta Love Frankie sebagai mitra pelaksana, berfokus pada penguatan individu untuk menghadapi hoaks.
Manager Progam Tular Nalar, Santi Indra Astuti menyebutkan Tular Nalar hadir sejak tahun 2020 untuk menanamkan kebiasaan berfikir berfikir kritis di kalangan masyarakat saat menghadapi arus informasi. “Arus informasi saat ini sangat menantang,” ujar Santi.
Pemateri tular Nalar Mavindo, Erfanda, menyebutkan empat segmen utama dalam pelatihan ini diantaranya; pemilu, demokrasi, penghindaran hoaks, dan waspada sanksi.
“Pelatihan ini bertujuan memperkuat individu agar kebal terhadap hoaks yang mungkin muncul selama Pemilu dan Pilkada Serentak,” ujar Ervanda.
Peserta juga dilibatkan dalam praktik langsung pengindraan hoaks, mempersiapkan mereka untuk menghadapi Pilkada Serentak pada 27 November 2024.
Sementara itu, Ketua Bidang Majelis Hikmah PC IMM Kediri, Masfuq Difa menilai pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam mencegah hoaks. “Kami berharap pengetahuan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama menjelang pesta demokrasi,” Katanya.
Ditempat yang sama Ketua PC IMM Kediri Raya, Alfan Abdillah, mengapresiasi program ini, terutama bagi mahasiswa baru yang akan menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali. “Pelatihan ini membuat peserta lebih paham tentang demokrasi dan lebih kritis dalam menerima informasi untuk menghindari hoaks,” tambahnya.
Hajar Khoirun Nisa, salah satu peserta, merasa pelatihan ini sangat seru,menarik dan berguna bagi Mahasiswa Terkusus generasi Z yang baru mengenal dunia demokrasi.
“Disini Kita Belajar Bagaimana cara Memilih Berita hoaxs Dan Berita Yang Bukan Hoaks dalam kontestasi pemilu di Indonesia, Kami Juga Berharap akan adanya Tular Nalar Yang Ke Dua,” pungkasnya.