Metaranews.co, News – Akademisi Rocky Gerung meminta maaf atas keributan yang terjadi setelah dia mengkritik keras Presiden Joko Widodo dengan mengatakan ‘bajingan tolol’.
“Saya mengerti bahwa kasus ini kemudian membuka perselisihan di publik antara yang pro dan kontra. Itu yang membuat kehebohan yang ditafsirkan menjadi keonaran,” ucap Rocky Gerung dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8) dikutip Suara.
Dia menegaskan, kritik tajam yang dia lontarkan tidak ditujukan kepada Jokowi secara pribadi. Rocky mengaku sering melakukan hal itu di mana-mana, bukan kali ini saja. Karenanya ia menyayangkan jika kali ini tanggapannya justru menimbulkan kegaduhan.
“Itu saya lakukan di mana-mana. Saya tak mengkritik atau menghina Jokowi sebagai individu,” kata dia.
Rocky menyebut, ucapan viralnya itu juga berdampak pada aktivitasnya di sejumlah daerah. Ia mengaku dipersekusi hingga membatalkan pertemuan dengan mahasiswa di banyak kampus.
“Selama kurang lebih 1 minggu ini ketika kasus ini mulai beredar saya di Lombok, Jawa Timur, Jawa Tengah diundang mahasiswa dengan maksud memberi kuliah umum. Tapi dari seluruh undangan seminggu ini dipersekusi. Saya enggak boleh masuk kampus,” ucapnya.
Selama ini Rocky Gerung dilaporkan sejumlah pihak ke polisi karena diduga menghina Presiden Joko Widodo karena menyebut ‘bajingan tolol’. Laporan sudah disampaikan ke Bareskrim Mabes Polri dan sebagian di Polda Metro Jaya.
Namun, laporan yang disampaikan ke Bareskrim Polri ditolak. Alasannya, harus ada informasi dari pihak yang dirugikan, yakni Presiden Joko Widodo.
Jokowi pun sudah angkat suara. Menurutnya kritik keras Rocky Gerung dianggap sepele.
“Itu hal-hal kecil lah. Saya kerja saja,” kata Jokowi di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8).