Sambut Panen Raya, Petani di Ngawi Adakan Tumpengan di Sawah

Tumpengan petani di Sawah (Dok.)

Metaranews.co, Ngawi – Menyambut panen padi raya sekelompok petani di Desa Jenangan, Kecamatan Kewadungan, Kabupaten Ngawi melakukan ritual tumpengan. Kegiatan ini dilakukan untuk mewujudkan rasa syukur para petani karena kualitas padi cukup baik di tahun ini, Jumat (24/6/2022).

Bagio salah satu petani dari Kelompok Tani Sri Rahayu mengatakan, tumpengan dilakukan lantaran menjelang panen raya ini tidak ada halangan sama sekali, dan diperkirakan hasil dari para petani bagus.

Bacaan Lainnya

“Tidak ada hama, tidak ada kondisi yang membuat tanaman di tempat kami buruk, dan ini wujud rasa syukur kami,” jelas Bagio, Jumat (24/6/2022).

Dia juga mengatakan, hasil panen ini salah satunya dipengaruhi oleh Denplot Pupuk Organik Bollotani yang dipakai kelompoknya.

“Selain pupuk dari pihak Bollotani juga melakukan pendampingan kepada kami. Hasilnya alhamdulillah seperti sekarang,” katanya.

Subagio berharap, kedepan kondisi seperti ini bisa terus terjadi, jika demikian petani dapat merasakan hasil yang cukup memuaskan.

“Sangat diharapkan kedepan supaya apa yang kita harapkan bisa terwujud seperti panen raya padi yang segera datang, semoga acara ini bisa berkelanjutan dan petugas bollotani tetap melakukan pendampingan kepada Kelompok Tani Sri Rahayu,” katanya.

Sementara itu, Seles Eksekutif Pupuk Organik Bolotani, Sayek mengatakan, petani saat ini harus dipahamkan tetang pentingnya kebutuhan lahan persawahan akan pupuk organik.

“Bahwasannya Pupuk Organik Bollotani Nusantara bisa menghasikan panen berlimpah juga menjaga akan kesuburan lahan persawahan,” katanya.

Menurut Sayek, pupuk organik menjadi solusi ditengah langkanya pupuk kimia dan mahalnya pupuk kimia.

“Alhamdulilah hasil denplot dari pupuk bollotani baik dan memuaskan,” tukasnya.

Untuk diketahui dalam kegiatan ini dihadiri juga oleh Pegawai Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Kewadungan, yakni Herman dan dari pihak desa diwakili oleh Rusmiati sebagai Kaur
Pelayanan serta Karno sebagai Modin Desa.(E2)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *