Sambut Pembukaan Kawasan Wisata Pemandian Banyubiru, PKL Adakan Syukuran hingga Lempar Pucuk Tumpeng

Prosesi syukuran PKL du Kawasan Wisata Banyubiru (Istimewa)

Metaranews.co, Pasuruan – Dibukanya kembali wisata Pemandian Alam Banyubiru, di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan pada Senin, 20 Juni pekan depan, disambut gembira oleh para pedagang kaki lima (PKL).

Untuk menyambut itu, puluhan anggota paguyuban PKL menggelar acara tasyakuran di depan pintu masuk wisata pemandian alam Banyubiru, Kamis (16/06/2022).

Bacaan Lainnya

Setelah memanjatkan doa bersama, sambil membawa tumpeng para PKL masuk dan makan bersama di pinggir kolam pemandian alam Banyubiru.

Uniknya, para PKL ini melakukan ritual melemparkan sebagian pucuk nasi tumpeng ke arah kolam Banyubiru. Mereka berbagi rezeki kepada ratusan ikan sengkaring yang diyakini masyarakat sekitar sebagai ikan ‘dewa’.

“Itung-itung juga bagi rejeki ke ikan-ikan disini. Semoga nanti rejeki berkah dan lancar setelah dibuka,” ujar Kanati (53), seorang anggota paguyuban PKL Banyubiru.

Kanati (53) menjelaskan jika selama dua tahun penutupan wisata Banyubiru, para PKL benar-benar terpuruk.

Mereka kebingungan karena tak lagi dapat penghasilan.

Sementara untuk mencari pekerjaan lain mereka kesulitan. “Saya jualan disini sudah turun temurun dari nenek. Mulai saya kecil sampai besar ya jualan di Banyubiru. 2 tahun ditutup bingung mau cari uang kemana,” ungkapnya.

Namun kini para PKL merasa lega setelah mendapat kepastian dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan untuk membuka kembali wisata Banyubiru. Mereka bisa kembali mencari nafkah dengan berdatangannya kembali wisatawan.

“Rasanya senang, terharu. Masyarakat Banyubiru semangat semua makanya menggelar tasyakuran,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati mengungkapkan jika pihaknya tengah memastikan kesiapan sarana prasarana jelang dibukanya wisata Banyubiru.

“Namanya sudah 2 tahun tidak dibuka kan banyak yang dipersiapkan. Tadi saya cek toiletnya sampai tempat jualan,” ujarnya.

Eka juga mengimbau kepada para pengelola wisata Banyubiru agar tetap mangetatkan aturan protokol kesehatan kepada para wisatawan. “Pandemi kan belum selesai jadi kita pastikan bagaimana dibukanya banyubiru tidak jadi masalah,” imbuhnya.

Selain itu, dia juga memastikan jika proses pembangunan wisata halal nantinya tidak mengganggu aktivitas pariwisata.

“Yang kita antisipasi kan pembangunan itu jangan sampai ada pedagang dan pengunjung yang terganggu. Makanya kita kaji sampai ketemu titik temunya bulan ini,” pungkasnya.(E2)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *