PASAK: Ada Potensi Cagar Budaya atas Struktur Bangunan Situs Batik Madrim Kediri

Situs Batik Madrim
Caption: Lokasi Situs Batik Madrim di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Tumpukan batu bata merah Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, yang dipercaya warga sebagai situs kuno peninggalan Batik Madrim hingga kini masih menjadi teka-teki.

Komunitas Pelestari Sejarah – Budaya Kadhiri (PASAK) Kediri menyebut hingga kini tumpukan batu bata merah yang oleh warga disebut Situs Batik Madrim itu belum pernah dilakukan penelitian.

Bacaan Lainnya

Adapun kini lahan Situs Batik Madrim telah berpindah kepemilikan dari warga ke pengembang Proyek Strategis Nasional (PSN) Bandara Dhoho Kediri. Lokasinya sekitar satu kilometer dari calon stadion baru di Kabupaten Kediri.

Ketua Komunitas PASAK Kediri, Novi mengatakan, situs kuno yang dipercaya masyarakat sebagai petilasan Batik Madrim itu berpotensi menjadi cagar budaya.

Dugaan ini mengacu pada sejumlah temuan yang ada di wilayah sekitar Situs Batik Madrim. Selain batu bata merah, ditemukan pula berbagai aneka macam gerabah dan keramik kuno.

“Cuma ada potensi cagar budaya atas struktur bangunan. Selain itu juga ditemukan gerabah dan keramik di areal situs yang berlokasi persawahan,” kata Novi, Senin (9/1/2023).

Hingga kini belum pernah dilakukan penelitian cagar budaya atas lokasi tersebut. Oleh karenanya, Novi belum dapat memastikan fungsi dan bentuk temuan batu bata merah tersebut.

“Kita enggak tahu berapa luasnya, karena belum pernah ada penelitian sejarah di situ. Kita hanya menilik satu lokasi, sekitar sawah itu, dan kabarnya lahan iti sudah dimiliki PT SDHI,” jelasnya.

Kasi Kesra Pemdes Bulusari, Muhammad Syaikhu Ali Imron, membenarkan berindahnya kepemilikan lahan yang oleh warga dipercaya sebagai situs kuno peninggalan Batik Madrim.

Pria yang akrab disapa Syaikhu itu mengaku tak tahu awal mula Situs Batik Madrim. Namun situs itu diketahui dan sudah dipercaya turun menurun oleh warga setempat.

Situs Batik Madrim sendiri hanya berupa tetumpukan batu bata merah yang berada di area persawahan. Sebagian batu bata tersebut dikumpulkan dibawah pohon besar, yang dipercaya sebagai petilasan putih besar Batik Madrim.

Warga meyakini kawasan Situs Batik Madrim angker, banyak kejadian aneh di luar nalar yang terjadi si sana.

Masih kata Syaikhu, selama ini juga banyak orang yang berkunjung untuk melakoni aktivitas spiritual.

“Khususnya para orang tua masih mempercayai tempat wingit. Situs ini sudah sejak lama ada, sejak orang tua terdahulu. Ada saja orang berkunjung untuk melakukan aktivitas spiritual,” sebutnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *