Metaranews.co, Kediri – Potensi penyebaran virus Human Imunodeficiency Virus (HIV) masih tinggi di wilayah Kota Kediri. Terhitung semester pertama tahun 2022, Januari hingga Juni kasus HIV yang tercatat mencapai 145 orang.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Suprianto, mengungkapkan ratusan kasus HIV itu salah satunya disebabkan oleh perilaku seks bebas.
Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku seksual juga akan berisiko terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, dibarengi dengan penyakit menular seksual HIV.
Menurut Hendik, menjelang akhir tahun ini kasus HIV pada periode Juli hinga Desember masih akan mungkin bertambah dan bahkan bisa saja melebihi tahun lalu yakni sebanyak 219 kasus.
“Dari 145 kasus yang ditemukan lebih banyak luar wilayah sekitar 60 persen. Sedangkan warga Kota Kediri, sekitar 40 persen,” kata Hendik, saat dikonfirmasi, Rabu (16/11/2022).
Menurut Hendik, kasus HIV di Kota Kediri dari tahun ke tahun cenderung meningkat, sejak ditemukan pertama kali di tahun 2003, silam terdapat 2 kasus.
Namun kasus tersebut berkembang hingga menyentuh angka 1.672 kasus, terhitung komulatif sampai dengan tahun 2022 ini.
“Dari total jumlah tersebut didominasi oleh laki-laki sebanyak 1.346 kasus dan perempuan sebanyak 763 kasus HIV,” jelasnya.
Kasus penularan HIV itu sudah terjadi di semua kecamatan dengan beragam profesi dan golongan. Lalu bila ditinjau dari angka kematian tercatat sebanyak 148 orang dinyatakan meninggal. Sedangkan sebanyak 1.961 orang hidup dengan pembawaan virus HIV.
“Apabila ditinjau dari profesi atau pekerjaan, pertama ditempati oleh wiraswasta, kedua PSK (pekerja seks komersial) dan ketiga ditempati oleh karyawan dan ke empat ditempati oleh IRT (ibu rumah tangga),” pungkasnya.