Metaranews.co, Kediri – Siti Maghfirotus Sholehah, anak kedua Zaenal terpaksa putus sekolah lantaran terkendala biaya. Fia begitu sapaan akrabnya memilih ikut bekerja bersama kakaknya di warung makan untuk meringankan beban perekonomian keluarga.
Pengakuan itu disampaikan Fia saat Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengunjungi rumahnya di Dusun Manyaran, RT 002/002, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan pada Jumat, 18 Februari 2022 siang. Fia mengisahkan, karena masa pandemi covid-19 dan pembelajaran dilakukan sistem jarak jauh dia mengaku kesulitan mengikuti.
Dalam keterbatasan ekonomi keluarga, gawai pun tak punya. Apalagi untuk membeli gawai, kondisi rumah yang terancam roboh pun belum bisa dibenahi. Akhirnya, karena tak memiliki gawai, dia pun tak bisa mengerjakan tugas sekolah yang diberikan guru.
“Dulu kelas satu mau naik kelas dua SMA keluarnya, karena saat pandemi sekolah daring belum punya HP tidak bisa kerjakan tugas, akhirnya keluar. Selain itu masalah ekonomi juga, pilih kerja bantu bapak,” cerita Fia.
Melihat kondisi keterbatasan keluarga Zaenal yang bekerja sebagai penarik becak itu dan cerita Fia semua yang melihat pun bakal terharu. Bupati yang akrab disapa Mas Dhito pun bertanya kepada anak kedua Zaenal itu apakah mau untuk disekolahkan.
“Mau melanjutkan sekokahnya ya? nanti semua biayanya saya yang tanggung, nanti kalau berprestasi mau melanjutkan kuliah juga dapat beasiswa,” kata Mas Dhito.
Mendengar perkataan Mas Dhito, Zaenal dan istrinya Siti Fatimah seketika menangis bahagia sambil mengucapkan syukur. Mereka tak menyangka, selain mendapatkan bantuan bedah rumah, diberikan modal usaha dan motor, Bupati Kediri itu juga akan menyekolahkan anaknya.
Fia yang berada di depan Mas Dhito langsung mengangguk menyampaikan dirinya mau untuk melanjutkan sekolah. Gadis berusia 17 tahun itu pun berterima kasih kepada Mas Dhito yang telah banyak membantu keluarganya, khususnya mau membiayai dirinya sekolah.(E2)