Metaranews.co, Kediri – Pencarian balita asal Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang hilang diduga terseret aliran Sungai Brantas masih terus dilakukan oleh Badan SAR Nasional (BASARNAS). Hingga hari ketiga ini pencarian belum membuahkan hasil, Kamis (10/11/2022).
Komandan Tim BASARNAS Imam Nahrowi, pihaknya mengaku sudah maksimal melakukan pencarian dugaan korban hilang disepanjang sungai Brantas, sejak tiga hari yang lalu, Selasa (8/11/2022).
Pencarian dilakukan mulai dari titik awal hilangnya korban, di bantaran Sungai Brantas Lingkungan Pulosari Gondak, Kelurahan Banjarmlati, Kota Kediri. Menuju sepanjang aliran sungai ke Bendung Gerak Waru Turi, Kecamatan Gampengrejo.
“Tepat jam 10.30 WIB, di Bendung Gerak Waru Turi dengan penjagaan Jasa Tirta dilakukan pembukaan pintu air, untuk kemungkinan adanya korban, namun hasil juga masih nihil,” kata Imam, saat ditemui metaranews.co, Kamis (10/11/2022).
Imam menjelaskan dalam pencarian ini terbagi menjadi tiga tim penelusuran jalur sungai dan darat. Sejumlah titik dugaan juga sudah ditentukan sebagai dugaan temuan korban.
Secara jarak tempuh pencarian korban, Imam menyebut titik awal hingga Bendung Gerak Waru Turi, sejauh 10 kilometer.
Dalam pencarian itu, tim sempat terkendala arus Sungai Brantas yang cukup deras, disertai sampah berserakan disepanjang sungai.
“Sungai juga masih dalam kondisi keruh, sehingga sedikit menyulitkan,” jelasnya.
Dari sekian pencarian melibatkan gabungan berbagai unsur instansi hingga komunitas relawan bencana seperti BPBD Kabupaten dan Kota, RAPI, TAGANA, dan lain sebagainya.
“Terdata ada puluhan personil terkait pencarian korban hilang ini,” pungkasnya.