Metaranews.co, Kediri – Balita asal Kelurahan Banjarmlati, Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri yang hanyut di Sungai Brantas 7 hari yang lalu, hingga hari ini belum juga ditemukan. Pencarian pun resmi dihentikan sesuai aturan Standard Operating Procedure (SOP), Senin (14/11/2022).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Indun Munawaroh, mengungkapkan pencarian korban resmi dihentikan, hari ini Senin (14/11/2022) pukul 14.00 WIB.
“Akhirnya berdasarkan SOP tersebut, tadi pada pukul 14.00 WIB, kita melakukan penutupan terhadap operasi pencarian,” kata Indun, Senin (14/11/2022).
Dia menjelaskan penutupan pencarian ini merupakan SOP pencarian Badan SAR Nasional (BASARNAS), yang telah melakukan upaya semaksimal mungkin.
Pencarian dilakukan mulai dari titik awal hilangnya korban, di bantaran Sungai Brantas Lingkungan Pulosari Gondak, Kelurahan Banjarmlati, Kota Kediri. Menuju sepanjang aliran sungai ke Bendung Gerak Waru Turi, Kecamatan Gampengrejo.
Secara jarak tempuh pencarian korban, titik awal hingga Bendung Gerak Waruturi, sejauh 10 kilometer. Pemetaan sejumlah titik dugaan keberadaan korban tenggelam, juga sudah diupayakan maksimal.
“Namun pencarian masih juga nihil, hingga penutupan sesuai SOP harus dilakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut setelah penutupan pencarian ini, Indun menegaskan masih terus melakukan pencarian dengan berkoordinasi BASARNAS. Dengan melakukan pengawasan di titik potensi di beberapa wilayah mulai dari Jombang, Mojokerto, dan Sidoarjo.
“Agar mereka menginformasikan adanya jasad yang belum diketemukan sampai sekarang, kepada BASARNAS Trenggalek atau Surabaya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang balita di Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri diduga hilang di pinggiran Sungai Brantas, Lingkungan Pulosari Gondak.
Tim gabungan dari Basarnas, BPBD Kota Kediri, dan sejumlah relawan diterjunkan dalam pencarian ini. Namun hingga hari ini jasad balita tersebut tidak ditemukan.