Metaranews.co, Kabupaten Jember – Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menjadi tuan rumah program In Service Course Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) tahun 2025, yang diikuti dosen-dosen muda dari 26 perguruan tinggi swasta se-wilayah Tapal Kuda.
Kegiatan dibuka secara hybrid pada Senin (21/7/2025) di Hotel Luminor Jember.
Peserta Batch 1 hadir langsung di lokasi, sementara Batch 2 dan 3 mengikuti pembukaan secara daring melalui Zoom Meeting.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI, Profesor Sahiron, turut memberikan sambutan secara daring.
Sahiron mengingatkan sivitas akademika untuk membentuk dosen muda yang adaptif terhadap perubahan sosial dan teknologi.
Rektor UIN KHAS Jember, Profesor Hepni, yang hadir langsung juga menyampaikan bahwa dosen bukan hanya bertugas mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa.
“Dosen tidak hanya menyampaikan ilmu, tapi juga membentuk karakter anak didik. Itulah yang paling utama,” tegas Hepni.
Hepni menggarisbawahi tiga prinsip utama yang harus dimiliki dosen, yaitu transparansi, solusi, dan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan.
“Transparansi menjadi prinsip pertama. Dosen harus bersikap terbuka, baik dalam menyampaikan materi, memberi nilai, maupun dalam membangun kepercayaan dengan mahasiswa,” ujarnya.
Menurutnya, menjadi dosen berarti siap menghadapi dan menyelesaikan persoalan.
“Hidup ini pada dasarnya problematik. Maka kesuksesan tidak hanya dilihat dari capaian, tapi dari seberapa banyak masalah yang bisa kita selesaikan,” tambah Hepni.
Dalam kesempatan itu, Hepni juga memperkenalkan dua pendekatan pembelajaran inspiratif, yaitu Mukidi (Menyenangkan, Unik, Kreatif, Inspiratif, Demokratis, dan Inovatif) serta PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
Kedua pendekatan ini dinilai relevan untuk menjawab tantangan proses pembelajaran di era kini.
Tak hanya itu, dia juga mengungkapkan bahwa kemampuan berpikir dan berbicara secara naratif bagi para dosen pemula merupakan hal yang sangat diperlukan.
“Setiap pernyataan harus berdasarkan nalar dan hujah yang kokoh. Itulah kekuatan dosen dalam membentuk ruang diskusi akademik yang sehat,” pungkasnya.
Program PKDP 2025 akan berlangsung selama enam hari, dari 21 hingga 26 Juli 2025, dengan berbagai materi yang dirancang untuk memperkuat kompetensi dosen pemula di lingkungan pendidikan tinggi Islam.