Metaranews.co, Kediri- Pertandingan sepakbola tim Liga 1 antara Persik Kediri dengan Arema FC, yang digelar di Stadion Brawijaya, Sabtu (17/9/2022) sempat membuat keramaian di beberapa kawasan jalan Kabupaten dan Kota Kediri. Bahkan, keramaian itu juga memadati di jagad media sosial (medsos). Karena adanya insiden Aremania diamankan polisi di Stadion Brawijaya lalu.
Bahkan massa yang diduga Aremania atau suporter Arema FC sempat mengakibatkan keributan di sekitar Jalam Ahmad Yani, Kecamatan Kota Kediri di dekat Markas Yonif 521, Sabtu (17/9) sore lalu.
Kemudian massa sempat dihalau pasukan dari Brimob dan kepolisian, untuk memutar balik kembali ke arah Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri.
Kasi Humas Polres Kediri, Iptu Uji Langgeng, belum dapat menjelaskan secara detail kronologis masuknya Aremania ke wilayah Kediri. Ia mengaku telah melakukan penjagaan ketat sebagai langkah penyekatan di perbatasan wilayah Kediri – Malang.
Namun hal tersebut diduga masih bocor, karena banyaknya titik jalan yang masih dapat dilewati massa Aremania. Serta dalam penanganan insiden ini, banyak melibatkan aparat gabungan TNI, Brimob, Polres dan Polresta Kediri, hingga Polda Jawa Timur (Jatim).
“Karena berbagai titik yang terjadi (kebocoran), dan yang menangani banyak sekali,” kata Iptu Uji, kepada metaranews.co, Senin (19/9/2022).
Secara keseluruhan, Uji menerangkan pengamanan berjalan aman lancar dan terkendali. Hingga massa Aremania berhasil dihalau kembali menuju arah wilayah Malang.
“Yang penting keseluruhan aman terkendali,” ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, salah satu warga yang enggan disebut namanya mengaku gerombolan dari arah utara menuju ke selatan yang dihadang oleh Brimob dan kepolisian.
“Gerombolannya dari arah Gumul, dan berhenti di sebelum lampu merah, itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB,” ujarnya.
Gerombolan tersebut menurut dia berjumlah puluhan, dengan memakai kaos berwarna biru.
“Saya melihatnya hanya dari kejauhan, sepertinya jumlahnya hanya puluhan yang dihadang itu. Tapi dari arah selatan hampir saja ada perlawanan dari massa yang sepertinya Persikmania,” pungkasnya.