Fraksi Gerindra Kaltim Dorong Pendidikan Digital dan Inklusif

Gerindra Kaltim
Caption: Anggota Komisi IV dari Fraksi Gerindra, Fuad Fakhruddin, menyampaikan pandangan fraksinya dalam Rapat Paripurna ke-25 Masa Sidang II Tahun 2025 di DPRD Kaltim, Senin (21/7/2025). Doc: Metaranews.co

Metaranews.co, Samarinda – Dalam upaya memperkuat sistem pendidikan yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman, Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyampaikan dukungan terhadap Raperda Inisiatif DPRD tentang Penyelenggaraan Pendidikan.

Sikap ini ditegaskan dalam Rapat Paripurna ke-25 Masa Sidang II Tahun 2025 yang digelar di Gedung B DPRD Kalimantan Timur pada Senin (21/7/2025).

Bacaan Lainnya

Juru bicara Fraksi Gerindra, Fuad Fakhruddin, menyatakan bahwa pendidikan adalah hak dasar yang wajib dipenuhi negara secara adil, tanpa diskriminasi, serta harus mampu menciptakan generasi yang berdaya saing tinggi.

“Pendidikan harus inklusif. Tidak boleh ada diskriminasi, apalagi terhadap anak-anak penyandang disabilitas, masyarakat adat, maupun mereka yang terdampak bencana,” ungkap Fuad.

Selain menyoroti pentingnya pemerataan akses dan perlindungan bagi peserta didik berkebutuhan khusus, Fraksi Gerindra juga mendukung langkah Gubernur Kaltim untuk memasukkan seni dan industri kreatif ke dalam kurikulum sekolah kejuruan. Mereka menilai hal ini sejalan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan sektor ekonomi kreatif.

Menjawab tantangan era digital, Fraksi Gerindra memberi perhatian serius terhadap percepatan digitalisasi pendidikan. Mereka mendorong penerapan sistem informasi berbasis teknologi, baik di sekolah negeri maupun swasta, sebagai bagian dari strategi pembelajaran masa depan.

“Di era digital, pemanfaatan teknologi bukan hanya pelengkap, tapi menjadi kebutuhan. Sistem pendidikan harus diarahkan untuk menjawab tantangan masa depan,” kata Fuad Fakhruddin.

Fraksi Gerindra juga menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan pembahasan Raperda ini dalam forum Panitia Khusus (Pansus). Mereka berharap proses pembahasan dapat menghasilkan regulasi yang menjamin pemerataan akses, inklusivitas, serta kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.

“Kami berharap pembahasan Pansus nanti akan melahirkan regulasi yang menjamin pendidikan yang merata, inklusif, dan relevan dengan tuntutan zaman,” pungkas Fuad.

Rapat paripurna ini menjadi salah satu bentuk sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam menyusun kebijakan pendidikan yang komprehensif. Harapannya, sistem pendidikan di Kalimantan Timur mampu mencetak generasi emas yang berkarakter, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global. (ADV)

Pos terkait