Legislator Kaltim Sigit Wibowo Pastikan SMKN 7 Balikpapan Tak Mangkrak Lagi

Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo (Foto: Ubaidhillah/Metaranews)
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo (Foto: Ubaidhillah/Metaranews)

Metaranews.co, Samarinda – Penantian panjang warga Balikpapan Barat akhirnya mendekati akhir. Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Balikpapan yang sempat mangkrak sejak 2016, kini dipastikan kembali berjalan pada tahun anggaran 2025. Proyek ini menjadi perhatian khusus Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, yang berkomitmen mengawal agar tidak terhenti lagi di tengah jalan.

Berlokasi di Jalan Alam Baru, Kelurahan Baru Ulu, proyek SMKN 7 sempat terhenti akibat berbagai persoalan, mulai dari status lahan yang belum rampung, peralihan kewenangan dari Pemkot Balikpapan ke Pemprov Kaltim, hingga keberatan dari pihak swasta yang berdampak pada penghentian total kegiatan fisik.

Bacaan Lainnya

“Awalnya terkendala karena status lahan belum jelas. Pemkot belum menyerahkan ke provinsi, padahal anggaran Rp10 miliar sudah ada. Ketika mulai dijalankan, muncul lagi masalah lain. Tapi sekarang semua sudah selesai,” ujar Sigit Wibowo, Senin (30/6/2025).

Selama proyek belum berjalan, siswa SMKN 7 harus belajar di ruang pinjaman milik SMKN 6 Balikpapan. Sudah tiga tahun mereka menumpang, dengan keterbatasan fasilitas dan ruang belajar yang tentu berdampak pada kenyamanan dan efektivitas pembelajaran.

“Sekarang siswa SMKN 7 masih menumpang di SMKN 6. Sudah tiga tahun berjalan, jadi kami kawal supaya tidak mangkrak lagi,” katanya.

Untuk tahun 2025, Pemprov Kaltim telah menyiapkan anggaran Rp34 miliar guna menyelesaikan pembangunan fisik SMKN 7. Proses lelang sedang berlangsung dan diharapkan segera masuk tahap konstruksi.

“Kalau tidak salah, sudah ada dua kelas yang dibuka, walaupun masih menumpang di SMKN 6,” imbuh Sigit.

Ia menekankan, keberadaan SMKN 7 sangat vital untuk pemerataan akses pendidikan kejuruan di Balikpapan Barat. Selama ini, calon siswa terpaksa menempuh perjalanan jauh menuju SMKN 1 atau SMKN 6 di pusat kota.

“Ini bentuk komitmen kami memperluas kesempatan belajar bagi anak-anak di Balikpapan Barat. Kami ingin memastikan pendidikan kejuruan bisa diakses lebih dekat,” tegasnya.

Selain itu, Sigit mengungkap adanya tambahan anggaran Rp3,5 miliar untuk pengembangan sekolah lain seperti SMA Negeri 5 Balikpapan yang juga mengalami tekanan daya tampung. Ia menyadari sempat muncul kekecewaan karena pembangunan tak kunjung terealisasi meski dana telah tersedia.

“Alhamdulillah sekarang sudah mulai jalan. Kami berharap SMKN 7 segera rampung agar warga Balikpapan Barat tak perlu lagi menyekolahkan anak mereka jauh-jauh,” pungkasnya.

Proyek SMKN 7 kini menjadi simbol perjuangan dan optimisme baru bagi pendidikan vokasi di Kalimantan Timur, khususnya di wilayah pinggiran kota yang selama ini kerap terpinggirkan dalam pemerataan akses pendidikan. (ADV)

Pos terkait