Metaranews.co, Samarinda – Dengan nada penuh keyakinan, Sayid Muziburrachman, Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur sekaligus Ketua SOKSI Kaltim, mengajak pemuda Samarinda dan sekitarnya untuk tidak menyia-nyiakan momentum bersejarah pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Dalam gelaran Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI Partai Golkar Kaltim, ia menyerukan pentingnya peningkatan kapasitas diri di tengah peluang yang terbuka lebar.
“Pesan saya kepada pemuda Kalimantan Timur khususnya Samarinda, ayo asah skill, upgrade diri untuk menyambut IKN,” ucap Sayid saat ditemui di Hotel Mercure Samarinda, Sabtu (19/7/2025).
Menurut Sayid, pemindahan IKN adalah babak baru bagi Kalimantan Timur. Ia menyebut potensi IKN sebagai sumber peluang luar biasa, mulai dari lapangan pekerjaan, kesempatan usaha, hingga ruang kontribusi bagi generasi muda lokal. Samarinda sebagai kota penyangga utama memiliki peran vital, dan pemudanya diminta tidak hanya menjadi penonton.
Ia mengingatkan bahwa tanpa persiapan, masyarakat lokal bisa tersisih dari persaingan yang makin ketat. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan teknis, penguasaan teknologi, komunikasi, hingga adaptasi terhadap budaya kerja baru perlu menjadi prioritas.
Sayid juga menekankan pentingnya pendidikan vokasional dan pelatihan mandiri sebagai jalan cepat untuk membentuk SDM unggul dan tangguh. Ia menyebut bahwa SOKSI Kaltim siap memfasilitasi kolaborasi dengan lembaga pelatihan, pemerintah, dan dunia usaha untuk menyiapkan generasi muda menyambut era baru tersebut.
“Kita ingin anak-anak muda di Samarinda tidak tertinggal, tapi justru tampil sebagai pelaku utama pembangunan di IKN,” jelasnya.
Menurutnya, jika pemuda Samarinda siap, maka kota ini bisa menjadi lumbung SDM berkualitas yang menopang pembangunan ibu kota masa depan. Keberhasilan ini, tambah Sayid, harus dimulai dari kemauan untuk berkembang dan kesadaran akan pentingnya peran strategis yang dipegang oleh generasi muda.
Ajakan Sayid tersebut menjadi sinyal kuat bahwa transformasi Kalimantan Timur tidak hanya berbicara soal infrastruktur, tetapi juga kesiapan mental dan keterampilan sumber daya manusianya.