Subandi Desak Median Jalan AW Sjahranie–PM Noor

Subandi Anggota Komisi 3 DPRD Kalimantan TImur (Ubaidhillah/Metaranews)
Subandi Anggota Komisi 3 DPRD Kalimantan TImur (Ubaidhillah/Metaranews)

Metaranews.co, Samarinda – Ruas jalan AW Sjahranie hingga PM Noor di Kota Samarinda kembali menjadi perhatian publik. Kali ini, Subandi, anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur mendorong agar segera dibangun median atau pembatas jalan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terus terjadi di kawasan tersebut.

Memang betul sih, saya juga merasakan langsung kondisi di sana. Jalan itu lebar, tapi karena belum ada pembatas, sering kali pengendara saling salip dengan kecepatan tinggi. Ini sangat berisiko,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (10/5/2025).

Bacaan Lainnya

Subandi menegaskan, tanpa adanya pembatas jalan, pengendara dari dua arah kerap melaju tanpa pola yang tertib. Hal ini menyebabkan pengendara kerap mengambil jalur lawan arah saat mendahului, yang berujung pada potensi kecelakaan serius.

Kalau di tengahnya ada pembatas jalan atau markah jalur yang jelas, itu otomatis mengatur arah kendaraan. Satu jalur ke AW Sjahranie, satu lagi ke PM Noor. Jadi, lebih tertib dan risiko kecelakaan pun berkurang,” lanjut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Menurutnya, pembangunan median tidak hanya menyangkut keselamatan, tetapi juga aspek tata kota dan ketertiban lalu lintas. Dengan pembatas yang rapi dan terstruktur, pengendara akan lebih mudah memahami aturan, termasuk titik putar balik atau belokan.

Kalau dibelah dua pakai pembatas, itu kan lebih cantik. Rapi. Tinggal ditentukan saja titik mana yang boleh belok atau putar balik, jadi pengendara lebih tahu aturannya,” tambahnya.

Sebagai bagian dari Komisi III yang membidangi infrastruktur dan transportasi, Subandi menyatakan akan menyampaikan usulan ini dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Timur.

Ini masukan yang bagus, dan saya mendukung penuh. Nanti akan saya sampaikan di RDP dengan PUPR,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa Pemprov Kaltim seharusnya lebih tanggap terhadap kebutuhan infrastruktur di kawasan perkotaan, terutama di jalur-jalur strategis seperti AW Sjahranie–PM Noor yang memiliki arus kendaraan tinggi dan berada di bawah kewenangan provinsi.

Kadang pengendara dari arah berlawanan sama-sama ngebut dan nyalip, itu bikin was-was. Kalau ada pembatas jalan, mungkin kita bisa lebih tenang berkendara,” pungkasnya.(ADV)

Pos terkait