Metaranews.co, Samarinda – Kesenjangan kualitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sulasih. Ia menyuarakan keresahan warga daerah pemilihannya yang merasakan ketidakadilan dalam akses dan fasilitas pendidikan.
Politisi Fraksi PKB ini menyoroti disparitas yang mencolok antara sekolah-sekolah di pusat kota dan yang berada di kawasan pedalaman. Menurutnya, sekolah-sekolah di pedesaan masih tertinggal dalam hal fasilitas, ketersediaan guru, dan akses terhadap pendidikan yang layak.
“Fasilitas pendidikan, keberadaan guru, bahkan akses menuju sekolah di pedalaman sangat memprihatinkan. Jauh berbeda dibanding sekolah-sekolah di perkotaan. Ini tidak bisa terus dibiarkan,” ungkap Sulasih saat diwawancarai usai rapat paripurna ke-22 di Gedung DPRD Kaltim, Rabu (9/7/2025) kemaren.
Sulasih, yang merupakan perwakilan daerah pemilihan Kutim, Berau, dan Bontang, mendesak agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bertindak cepat dan adil. Ia menekankan bahwa setiap anak di Kaltim, di manapun mereka tinggal, berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan setara.
Ia juga berharap agar pemerataan pendidikan menjadi prioritas utama dalam rencana pembangunan daerah. Salah satu usulan yang diajukannya adalah program afirmasi untuk guru di pedesaan serta peningkatan infrastruktur sekolah-sekolah terpencil.
Pernyataan ini menggaungkan suara banyak masyarakat pedalaman yang selama ini merasa terpinggirkan dari kebijakan pendidikan. Meningkatkan keadilan dan kesetaraan pendidikan di seluruh wilayah Kalimantan Timur menjadi pekerjaan rumah besar yang membutuhkan keberpihakan nyata dari pemangku kebijakan.
Dengan memperbaiki distribusi guru, memperluas fasilitas, dan membenahi aksesibilitas pendidikan, diharapkan anak-anak di wilayah seperti Kutim bisa mendapatkan peluang belajar yang sama baiknya dengan mereka yang tinggal di perkotaan. (ADV).