Metaranews.co, Samarinda – Setelah air perlahan surut dari kawasan banjir, bahaya kesehatan justru kian nyata di Samarinda. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menekankan pentingnya kehadiran aktif tenaga medis untuk memantau dan merespons dampak kesehatan pascabanjir, khususnya di daerah padat penduduk dan rawan penyakit.
Menurut Andi Satya, kondisi lingkungan yang memburuk akibat genangan air yang masih tersisa memperburuk sanitasi dan berpotensi menimbulkan krisis kesehatan. Kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan para pengungsi disebut paling berisiko. Untuk itu, ia mendesak agar tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota segera turun ke lapangan melakukan pemantauan langsung dari rumah ke rumah.
“Dalam kondisi demikian, tenaga medis di Dinas Kesehatan Kota perlu pro aktif memantau kesehatan warga dari rumah ke rumah,” ujarnya melalui pesan WhatsApp pada Minggu (11/5/2025).
Ia menegaskan bahwa kehadiran tenaga medis sangat penting untuk merespons cepat potensi wabah. Tidak cukup hanya menunggu pasien datang ke fasilitas kesehatan, melainkan harus ada sistem pemantauan terpadu yang dibangun dengan melibatkan Puskesmas dan posko-posko kesehatan yang telah ada.
“Tenaga medis harus proaktif. Tidak cukup menunggu warga datang ke fasilitas kesehatan. Mereka harus turun langsung, melakukan skrining kesehatan, edukasi, hingga pengobatan di tempat jika ditemukan kasus,” tegasnya lagi.
Dalam pandangannya, kolaborasi dengan relawan kesehatan serta partisipasi masyarakat penting untuk membentuk sistem penanganan yang tanggap dan terintegrasi. Ia mengingatkan bahwa jika respons terlambat, maka beban penyakit bisa meningkat dan memperparah situasi.
“Kalau kita tunggu kondisi warga memburuk dulu baru ditangani, itu terlambat. Kita harus mencegah, bukan sekadar mengobati,” kata Andi Satya.
Ia merinci beberapa penyakit yang kerap muncul setelah banjir, seperti infeksi kulit, diare, leptospirosis, dan demam berdarah. Untuk mencegahnya, ia mendorong edukasi sederhana bagi warga agar tetap waspada di lingkungan masing-masing.
“Pascabanjir seperti ini, penyakit menular sangat mudah menyebar. Pencegahan itu kunci. Selain layanan kesehatan, warga juga harus diberi edukasi tentang langkah-langkah sederhana yang bisa mereka lakukan di rumah,” ucapnya.
Contohnya, warga diminta mengenakan sepatu boots saat beraktivitas di genangan air, merebus air minum hingga matang, dan menguras tempat penampungan air secara berkala.
Sebagai legislator yang membidangi sektor kesehatan, Andi Satya menyatakan komitmennya untuk mendorong pemerintah daerah, khususnya Pemkot Samarinda, agar memperkuat sistem layanan kesehatan darurat.
“Kita ingin pemerintah lebih sigap, karena ini menyangkut keselamatan dan kesehatan warga. Kami di DPRD siap mengawal untuk penanganan yang lebih cepat dan terintegrasi,” pungkasnya.(ADV)