Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim: IPM Naik, Tapi Ketimpangan Masih Lebar

Andi Satya Adi Saputra
Caption: Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. Doc: Metaranews.co

Metaranews.co, Samarinda – “Angka boleh naik, tapi apakah semua daerah ikut merasakannya?” demikian pernyataan tajam Andi Satya Adi Saputra, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, merespons kabar peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim menjadi 78,79 pada tahun 2024. Menurutnya, capaian tersebut belum mencerminkan kemajuan yang merata, khususnya bagi daerah-daerah tertinggal seperti Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar).

Politisi muda Partai Golkar ini menilai peningkatan IPM selama ini didorong dominasi tiga kota besar—Samarinda, Balikpapan, dan Bontang—yang memiliki infrastruktur pendidikan dan layanan publik jauh lebih baik.

Ketimpangan ini berarti ada beberapa kota yang bisa menikmati pembangunan pendidikan yang luar biasa, tetapi ada juga kabupaten-kabupaten yang IPM-nya rendah,” jelas Andi Satya dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).

Ia menegaskan bahwa IPM bukan hanya soal angka, melainkan cerminan pemerataan pembangunan manusia. Ketertinggalan di daerah pedalaman, terutama dalam hal akses dan kualitas pendidikan, menurutnya harus segera ditangani dengan pendekatan yang lebih spesifik.

Kita harus segera mengejar ketertinggalan ini dengan memperbaiki akses pendidikan, memberikan beasiswa dan vokasi, serta membangun infrastruktur dasar seperti jalan dan gedung sekolah,” tegasnya.

Andi juga menyerukan agar pemerintah provinsi menempatkan inklusivitas sebagai pilar utama dalam pembangunan manusia. Peningkatan IPM, katanya, seharusnya menjadi momentum untuk memperluas jangkauan pembangunan hingga ke pelosok.

Dengan peningkatan dan pertumbuhan sumber daya manusia yang berkualitas ini, sehingga tidak ada lagi daerah yang tertinggal dalam berbagai aspek pembangunan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa tanpa pemerataan, capaian IPM yang tinggi akan bersifat semu dan tidak akan memperkuat daya saing daerah secara menyeluruh.

Dengan memperkuat pendidikan di wilayah tertinggal, Kaltim diharapkan bisa mendorong pertumbuhan sumber daya manusia secara merata dan berkelanjutan, menciptakan masa depan yang lebih setara dan inklusif bagi seluruh masyarakatnya. (ADV)

Pos terkait