Cara Hindari KDRT saat Pacaran, Jangan Toxic!

KDRT
Ilustrasi KDRT saat pacaran. (Pexels)

Metaranews.co, TipsCara hindari KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) saat pacaran ternyata bisa terjadi dan bukan hanya dalam rumah tangga saja loh.

Apa bisa? Hal seperti itu rawan terjadi bagi dua sepasang kekasih yang sedang menjalani hubungan asmara.

Bacaan Lainnya

Tindak kekerasan seperti kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya dapat terjadi dalam hubungan suami istri. Dalam hubungan yang sejatinya belum sah, seperti pacaran saja terkadang sering terjadi.

KDRT Saat Pacaran Kerap Terjadi

KDRT
Ilustrasi KDRT saat pacaran. (Pexels)

Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bahkan mencatat 10 persen tindak kekerasan yang diterima perempuan dilakukan oleh pacar.

Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Rumah Tangga dan Kerentanan Eni Widiyanti mengatakan, sepanjang 2022, ada lebih dari 10 ribu kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan.  Dari jumlah tersebut, 1.151 di antaranya dianiaya oleh pacarnya.

“Kekerasan itu berupa kekerasan psikis, fisik, maupun seksual,” kata Eni dalam jumpa pers di kantor KemenPPPA Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Hubungan Toxic Diawali Sikap Posesif

Jalinan asmara sepasang kekasih, selalu banyak peristiwa. Hal itu lumrah, kadang bertengkar, baikan lagi, cemburu dan lainnya.

Hubungan yang dibumbui dengan kekerasan, terlebih itu muncul dari hal kecil yang tidak disukai oleh pasangan, seperti berkumpul dengan teman. Jok terjadi itu sudah pasti merupakan hubungan yang toxic.

Terlebih salah satunya sudah berani untuk bermain fisik maupun melontarkan kalimat yang kurang pantas.

Menurut Eni, hubungan yang toxic biasanya diawali dengan sikap posesif meski masih pacaran, seperti cemburu, dan terlalu banyak melarang pasangan.

Umumnya satu pasangan akan banyak melarang, terutama dalam hal bersosialisasi dengan lawan jenis. Juga, selalu ingin memeriksa ponsel pasangan Anda untuk memastikan tidak ada kecurangan.

Eni menuturkan, sikap seperti itu jelas menunjukkan pasangan tidak memiliki kepercayaan terhadap orang lain.  Penyebabnya bisa karena trauma di masa lalu.

“Toxic relationship, setelah ditelusuri ternyata pelakunya punya trauma di masa lalu. Mereka punya pengalaman masa kecil, misalnya di-bully, jadi ada trust issue. Karena sulit percaya orang lain adalah perempuan yang jadi pacarnya. mereka merasa selalu berbohong, tidak setia, sehingga memiliki perilaku yang membatasi. Bentuk kemesraan menjadi racun,” kata Eni.

Tindakan seperti itu akan berbahaya jika dibiarkan terus menerus hingga mengarah pada tindakan kekerasan.

Bagaimana Menghindarinya?

Eni memberikan sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk menghindari tindak kekerasan saat pacaran:

1. Kenali pasangan Anda secara menyeluruh. Pastikan Anda mengetahui seperti apa latar belakang pasangan Anda, setidaknya teman yang sering bersamanya.

2. Jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Jika mendapati seorang pria ingin mengajak kencan dan Anda belum mengenalnya dengan baik. Sebaiknya, pikir-pikir dulu. 

3. Berani mengambil sikap jika pasangan mulai menunjukkan sikap toxic, seperti terlalu membatasi diri, selalu menuduh, atau berbicara kasar.

4. Menumbuhkan rasa segan satu sama lain dengan cara mengenal salah satu atau beberapa anggota keluarganya.

5. Minimal menjalin komunikasi dengan anggota keluarga.

Itulah beberapa cara hindari KDRT dalam menjalin hubungan asmara, apalagi baru sekedar pacaran. Salah satu cara untuk menjaga supaya tidak toxic, bisa kamu lakukan cara di atas yah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *