Hubungan antara Inflasi dan Kemiskinan, yuk Simak Ulasannya

metaranews.co
Ilustrasi inflasi (republika)

Metaranews.co, Kediri – Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), presentase penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret 2021 masih di angka 10,14 persen, bisa dibilang menurun 0,05 persen dari bulan Maret 2020.

Artinya masih ada 17,54 juta orang yang masih tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jika angka kemiskinan di Indonesia masih tinggi, mengapa pemerintah tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya saja?

Jika pemerintah mencetak uang banyak sekali dan di bagikan ke masyarakat miskin akan terjadi inflasi. Mungkin sebagian masyarakat di Indonesia belum mengetahui apa itu inflasi, apa sebab adanya inflasi dan apa saja dampak dari inflasi tersebut. Sebelum anda mengetahui tentang inflasi, Apakah anda tahu di Indonesia dulu sudah mengalami Inflasi yang tinggi.

Puncak inflasi tertinggi di Indonesia terjadi pada tahun 1966, saat itu laju inflasi 653,3%. Pertambahan jumlah uang beredar tersebut terjadi karena tindakan pemerintah di sektor keuangan pada Agustus 1959 dan diikuti oleh kenaikan harga barang baik di pedalaman maupun di kota besar.

Periode 1960-1966, terjadi kenaikan angka indeks harga bahan makanan, baik dari 12 bahan makanan di pedalaman Pulau Jawa maupun indeks dari 19 bahan makanan di beberapa kota besar.

Kondisi ekonomi tersebut membuat inflasi sangat tinggi. Pemerintah melancarkan berbagai operasi di bidang keuangan. Hal ini karena inflasi yang tinggi akan membuat pengaruh negatif untuk kondisi ekonomi negara.

Pengertian inflasi dalam ilmu ekonomi, inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

 

Dari sejarah diatas yang menceritakan Indonesia dulu pernah mengalami inflasi, dapat di simpulkan akibat dari terjadinya inflasi antara lain :

  1. Nilai tukar mata uang akan mengalami penurunan.
  2. Harga jual barang akan meningkat.
  3. Naiknya permintaan dan menurunnya penawaran.

 

Lalu, apakah inflasi hanya mempunyai dampak negatif saja? jawabannya tidak.

Inflasi juga mempunyai dampak positif, antara lain :

  1. membantu untuk meningkatkan pendapatan nasional, menarik minat kalangan masyarakat untuk siap menabung kembali di bank, bekerja dengan stabil dan melakukan investasi sesuai keinginan.
  2. bagi produsen dalam menghasilkan barang. Hal ini dikarenakan inflasi yang terjadi bisa membuat pendapatan lebih tinggi bagi produsen dan mampu menaikkan biaya produksi untuk nantinya didistribusikan kepada konsumen.
  3. bagi debitur ketika melakukan pinjaman kredit kepada pelayanan perbankan. Penyebabnya yaitu pada saat pembayaran hutang maka nilai uang yang harus dibayarkan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan saat melakukan peminjaman.

 

Dari penjelasan di atas sudah tahu kan mengapa pemerintah tidak mencetak uang sebanyak mungkin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *