Metaranews.co, Kediri- Poli kulit dan kelamin di RSUD Gambiran Kota Kediri memutuskan untuk ditutup sementara. Ternyata, hal ini dikarenakan mundurnya satu-satunya dokter spesialis kulit dan kelamin tentu akan berdampak terhadap pelayanan poli kulit dan kelamin RSUD Gambiran Kota Kediri. Dari 75 dokter yang ada di RSUD Gambiran, dr. Diana Kartika Sari merupakan satu-satunya dokter yang ada di poli kulit dan kelamin.
Sehingga, RSUD Gambiran Kota Kediri memutuskan untuk menutup sementara pelayanan poli ini karena mundurnya dokter spesialis kulit dan kelamin. Humas RSUD Gambiran Nitra Sari, menjelaskan penutupan pelayanan tersebut terpaksa harus dilakukan karena memang belum tersedianya, sesuai keahlian dokter spesialis kulit dan kelamin. Namun, pihaknya akan mencari dokter pengganti agar pelayanan poli kulit dan kelamin bisa segera dibuka kembali.
Tak hanya itu, ia menyampaikan bahwa pengajuan tenaga dokter juga sudah disodorkan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Kediri, terkait kurangnya tenaga kesehatan.
“RS Gambiran akan secepatnya mencari dokter spesialis pengganti, sesuai normatif regulasi yg berlaku,” terang Nitra.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, dr. Fauzan Adima menjelaskan dari proses pengunduran dokter spesialis ini tidak diketahui penyebabnya. Dinkes Kota Kediri hanya menerima surat tembusan atas pengunduran diri dari dua dokter tersebut. Lantas, surat tersebut dilanjutkan kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan nantinya ditujukan kepada Direktur RSUD Gambiran.
Ia membenarkan ada dua surat tembusan pengunduran diri yang sudah diterimanya. Yakni, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin serta spesialis kebidanan dan kandungan.
“Ada dua surat yang sudah kami terima kemarin,” jelasnya.
Menurut Fauzan, poli pelayanan kulit dan kelamin di RSUD Gambiran, sangat dibutuhkan warga sekitar Kota Kediri. Apalagi, tercatat banyak warga menderita penyakit kulit yang mulai timbul, seperti alergi, gatal-gatal, jamur, dan sebagainya.
“Mungkin ada yang mengeluhkan penyakit kulit, akibat pencemaran air yang mulai terjadi,” kata Fauzan.
Risiko yang dihadapi RSUD Gambiran Kota Kediri apabila tidak ada pelayanan poli kulit dan kelamin maka pasien harus dirujuk ke kota Malang atau Surabaya. Warga harus rela menempuh jarak lebih jauh untuk berobat rujukan.
“Kalau gak ada pelayanan, terpaksa harus dirujuk ke Surabaya atau Malang,” pungkasnya.