Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Tol Kediri-Tulungagung, Kamis (19/1/2023).
Dari 23 desa di empat kecamatan di Kabupaten Kediri yang terdampak pembangunan Tol Kediri-Tulungagung, sebanyak dua desa bakal menjadi prioritas pembebasan tanah. Kedua desa itu yakni Desa Tiron dan Manyaran di Kecamatan Banyakan.
Adapun rakor yang digelar BPN Kabupaten Kediri ini dihadiri tim pengadaan tanah dari Kementerian PUPR, puluhan kepala desa, dan lembaga terkait yang terdampak pembangunan Tol Kediri-Tulungagung di Kabupaten Kediri.
“Khusus dua desa jadi skala prioritas awal, karena mendukung operasi bandara,” jelas Kepala BPN Kabupaten Kediri, Eko Priyanggodo, usai memimpin rakor di Ruang Kilosuci Pemkab Kediri, Kamis (19/1/2023).
Kedua desa tersebut menjadi prioritas utama menyusul turunnya penetapan lokasi (Penlok) dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Rabu (4/1/2023) lalu.
Ketua Tim Pengadaan Tanah Tol Kediri-Tulungagung, Zulfawardi, menyebut kedua desa tersebut menjadi skala prioritas pengadaan tanah tak lepas dari rencana beroperasinya Bandara Dhoho Kediri tahun ini.
Berdasarkan informasi yang didapat Zul, Bandara Dhoho akan terhubung dengan proyek tol sekitar bulan April 2023 mendatang. Lalu pada bulan Agustus akan dilakukan uji coba runway pesawat.
Masih kata Zul, jika sesuai rencana maka Bandara Dhoho Kediri akan resmi beroperasi pada bulan Oktober 2023.
“Untuk mendukung terbukanya Bandara Dhoho, dibutuhakan akses menuju bandara, yakni Simpang Susun Bulawen yang berada di Desa Tiron dan Manyaran, Kecamatan Banyakan,” pungkasnya.