Metaranews.co, Jawa Timur – Harta Karun di Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur ini mampu jadikan Indonesia, jadi negara ‘Raja Baterai Dunia’. Apa itu?
Harta karun yang dimaksud adalah lithium dan strontium yang berlokasi di Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur (Jawa Timur).
Apa itu Lithium? Barang yang disebut super langka ini adalah salah satu bahan baku campuran nikel pembuatan baterai kendaraan listrik (EV).
Dengan lithium ini, Indonesia bisa menjadi raja baterai listrik dunia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marve) Luhut Bisar Pandjaitan mengatakan, meski Indonesia saat ini dikaruniai kekayaan sumber daya nikel yang cukup besar, hal itu disebut tidak cukup untuk menjadikan Indonesia sebagai raja baterai kendaraan listrik dunia.
“Hal ini belum bisa menjadikan kami sebagai ‘raja’ baterai kendaraan listrik dunia karena kami tidak memiliki Lithium yang notabene merupakan bahan utama pengembangan industri baterai EV,” ucap Luhut dalam akun Instagram pribadinya, dikutip Selasa (21/2/2023).
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian ESDM, Hariyanto, menyebut jika pada 2022 pihaknya akan menindaklanjuti penyelidikan pendahuluan di wilayah sisi utara tersebut.
Temuan Lithium dan Strontium di Lumpur Lapindo ini sedang diuji ekstraksi oleh mitra di Kementerian ESDM tepatnya di pusat pengujian mineral dan batubara atau TEKMIRA.
Ada juga kerjasama dalam hal pengujian dan eksplorasi serta ekstraksi Lithium dan Strontium.
“Berdasarkan catatan Badan Geologi, kandungan Lithium di Lumpur Lapindo, Sidoarjo mencapai kadar 99 – 280 PPM. Sedangkan untuk kadar Strontium mencapai 255 – 650 PPM. “Jadi, kami akan terus melakukan pemutakhiran data karena untuk tahun 2022 masih dianalisis di laboratorium kami,” ucap Heriyanto.
Temuan Langka di Lumpur Lapindo
Badan Geologi beberapa waktu lalu mengungkap adanya ‘harta karun super langka’ berupa mineral logam kritis di Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Kandungannya berupa lithium dan strontium.
Oleh karena itu, dengan sumber bahan baku mineral tersebut, ambisi Indonesia menjadi raja dalam pengembangan baterai kendaraan listrik akan semakin dekat.
Seperti diketahui, lithium merupakan salah satu mineral langka yang berguna sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Sedangkan strontium digunakan sebagai bahan baku industri elektronik.
Badan Geologi telah melakukan penyelidikan pendahuluan pada tahun 2020 di wilayah selatan Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Saat ini, temuan litium dan strontium dalam Lumpur Lapindo sedang diuji ekstraksi oleh mitra di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, tepatnya di Balai Pengujian Mineral dan Batu Bara atau TEKMIRA.
Tidak hanya itu, ada juga kerjasama dalam hal pengujian dan eksplorasi serta ekstraksi litium dan strontium.
Berdasarkan catatan Badan Geologi, kandungan lithium ini mencapai kadar 99-280 PPM. Sedangkan kadar strontium mencapai 255-650 PPM.