Metaranews.co, Jawa Timur – Kasus ledakan petasan di Blitar, Jawa Timur terus bergulir. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim temukan belerang dan beberapa alat dapur.
Untuk diketahui, kini kasus ledakan petasan yang terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar ditangani oleh pihak kepolisian.
Dalam pemeriksaan di TKP, beberapa barang bukti ditemukan, seperti belerang. Juga peralatan dapur.
“Setelah memeriksa TKP kemarin, tim menemukan beberapa barang bukti antara lain peralatan dapur, panci dan wajan, pecahan logam, dan puntung rokok,” kata Kabid Penerangan Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo, di Mapolda Jawa Timur melansir Beritajatim, Rabu (21/2/2023). .
“Hasil TKP kami menemukan material yang masih asli berupa belerang. Jadi ada kemungkinan ada proses pembuatan di lokasi,” kata Sodiq melanjutkan.
Korban Merupakan Peracik Bahan Mercon
Melansir berita sebelumnya, diketahui, korban merupakan peracik bahan mercon yang meledak. Hal itu disampaikan Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Selasa (21/2/2023).
Ledakan tersebut terjadi karena adanya malprosedur pada saat dilakukan peracikan oleh ketiga korban, yaitu Arifin (29), Deni Widodo (26), dan Wawa (17).
“Kalau peran Sudarman (61) atau ayah dua korban itu tidak signifikan. Dia hanya mengetahui tapi tidak terlibat langsung dengan proses itu,” ujarnya.
Argo menjelaskan bahwa saat itu sedang dilakukan peracikan bubuk petasan, yaitu black powder yang akan dijadikan bubuk isi petasan.
“Di situ bahan-bahan dicampur. Ada residu yang sudah didapat oleh tim labfor. Seperti panci yang dilakukan penyitaan dari lokasi. Ada sisa belerang atau sulfur, sisa potasium, serta arang. Jadi diyakini bahwa di situ adalah tempat peracikan bahan petasan,” ungkapnya.
Kemungkinan, saat peracikan berlangsung ada yang bermasalah, sehingga terjadi suatu reaksi kimia hingga mengakibatkan ledakan.
Dapat Atensi Gubernur Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan sepenuhnya penanganan hukum tragedi ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, ke aparat kepolisian.
Sementara pemerintah akan fokus terhadap penangan korban dan dampak sosial.
Selanjutnya, Khofifah meminta Bupati Blitar untuk menerbitkan surat keputusan (SK) tanggap darurat bencana sosial.
“Ibu Bupati sudah kami minta mengeluarkan SK tanggap darurat bencana sosial, sehingga Pemprov (Jawa Timur) akan bisa memberikan support untuk perbaikan kerusakan ini,” ujarnya.
Menurut Khofifah, belasan korban luka akibat ledakan petasan di Blitar telah mendapatkan penanganan medis. Biaya pengobatan korban luka bakal ditanggung oleh APBD Kabupaten Blitar.