Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Meski satu korban ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, belum teridentifikasi, namun pihak keluarga tetap membawa pulang jenazah, Kamis (23/2/2023).
Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengatakan, sampai saat ini ada satu korban yang belum teridentifikasi, yang diduga merupakan Betrisa Neswa Roszi (17) atau Wawa.
“Kondisi anggota tubuh yang sudah hancur akibat ledakan membuat petugas kesulitan melakukan tes DNA,” kata Argo, Kamis (23/2/2023).
Menurut Argo, tes DNA itu diperlukan untuk memastikan bahwa body part atau bagian tubuh tersebut merupakan milik Wawa. Namun tes DNA dengan sampel tulang ini hasilnya baru keluar sekitar seminggu pascates.
Meski hasil tes DNA belum keluar, namun pihak keluarga Wawa mengajukan permohonan kepada kepolisian agar bisa membawa pulang bagian tubuh yang diduga milik Wawa.
“Tentu kita hormati keputusan keluarga yang ingin mengambil, dan dilanjutkan ke proses pemakaman. Kita juga sudah membuat surat kepada pihak rumah sakit, agar body part ini bisa diambil, namun tetap dengan label Mr X selama hasil tes DNA belum keluar,” tegasnya.
Argo menambahkan, proses penyelidikan ledakan tersebut masih terus berlanjut. Pihaknya akan terus menyampaikan update terbaru terkait perkembangan penyelidikan.
Untuk diketahui, terjadi ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu (19/2/2023) malam.
Ledakan tersebut berasal dari rumah warga setempat bernama Suarman (61).
Akibat ledakan itu, empat orang tewas, di antaranya ialah pemilik rumah yakni Sudarman, kedua anaknya Arifin (29) dan Deni Widodo (23), serta adik ipar Arifin yakni Betrisa Neswa Roszi.