Metaranews.co, Kesehatan – Apa saja efek samping kurang tidur yang dapat dirasakan tubuh? Tampaknya hal ini perlu diketahui, setelah viral sekolah di NTT yang siswanya masuk jam 05.00 WITA.
Hal itu dikarenakan adanya aturan baru yang diumumkan Gubernur Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat.
Keputusan tersebut tentunya menjadi perbincangan publik. Dan video para siswa yang sudah berada di sekolah sejak jam 05.00 WITA pagi juga telah beredar di media sosial.
Hal seperti ini disisi lain menimbulkan pro kontra, khususnya bagi mereka yang peduli akan kesehatan. Para siswa yang masuk ke sekolah pukul 05.00 WITA ini ditakutkan mengalami kurang tidur.
Karena, sudah harus masuk ke sekolah di saat langit masih gelap. Padahal, kebutuhan manusia akan tidur setara dengan kebutuhan dasar lainnya, seperti makan dan bernafas. Jika dibiarkan, kurang tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Tidur sangat penting bagi tubuh yang akan memperbaiki dirinya sendiri, baik secara fisik maupun mental, sehingga kita merasa segar dan berenergi saat bangun dan siap beraktivitas.
Kondisi Yang Bisa Dialami Akibat Kurang Tidur
Selain itu, tidur juga membantu proses tumbuh kembang terutama pada anak-anak dan remaja, karena pada saat tidurlah hormon pertumbuhan diproduksi.
Hal-Hal Yang Bisa Terjadi Dengan Kurang Tidur.
Kebutuhan tidur setiap orang tidak sama. Namun, umumnya tubuh membutuhkan waktu tidur yang berkualitas selama 7-9 jam setiap harinya. Sedangkan anak-anak dan remaja membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak, yaitu sekitar 8-10 jam setiap harinya.
Kebutuhan tidur yang tidak tercukupi dapat menyebabkan Anda terlihat lelah, badan terasa lemas, menguap sepanjang hari, dan sulit berkonsentrasi serta kejang saat tidur. Berikut beberapa kondisi yang juga bisa terjadi jika Anda sering kurang tidur:
1. Insomnia dan penyakit kardiovaskular
Gejala ini dapat menyebabkan berbagai penyakit serius. Salah satunya insomnia. Insomnia sendiri merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang sulit tidur atau tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Jika dibiarkan, insomnia dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, baik berupa gangguan irama jantung (aritmia), gagal jantung, atau serangan jantung.
Hal ini bisa terjadi karena ketika kita beristirahat, sangat berperan penting dalam menjaga kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan pembuluh darah dan jantung. Inilah sebabnya, orang yang kurang tidur lebih rentan terkena penyakit jantung.
Selain itu, penderita insomnia juga berisiko lebih tinggi menderita diabetes, obesitas, stroke, kanker, hingga masalah kesehatan mental seperti gangguan mood dan kecemasan.
2. Mudah sakit dan sulit sembuh
Sistem kekebalan menghasilkan protein yang disebut sitokin. Protein ini dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi, peradangan, dan stres.
Sitokin akan dikeluarkan oleh tubuh saat kita tertidur. Nah, jika mengalami gejala ini, produksi protein ini juga akan berkurang sehingga kemampuan sel imun untuk melawan infeksi akan menurun dan menghambat proses penyembuhan.
3. Penurunan performa seks
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pria dan wanita yang mengidap gejala ini akan mengalami penurunan hasrat untuk berhubungan seksual dan memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih rendah.
Hal ini umumnya dipengaruhi oleh kelelahan, kantuk, dan stres yang terjadi. Bagi pria yang menderita sleep apnea, kondisi ini dapat memengaruhi kadar testosteron dalam tubuh, yang dapat menyebabkan masalah disfungsi ereksi.
4. Memori berkurang
Selama berisitirahat, otak justru bekerja menyimpan hal-hal yang telah dipelajari dan dialami sepanjang hari ke dalam sistem memori jangka pendek. Selama itu, koneksi saraf yang mendukung ingatan seseorang diperkuat.
Jika waktu istirahat terganggu, maka kemampuan otak dalam mengolah dan menyimpan ingatan juga akan terganggu. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa gejala ini dapat mengakibatkan penurunan kemampuan otak untuk berpikir dan memproses informasi.
Rasa kantuk yang timbul akibat kurang tidur juga bisa menjadi salah satu penyebab orang mudah lupa dan kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi dan mengambil keputusan.
5. Munculnya tanda-tanda penuaan dini
Ketika Anda kurang tidur, kulit Anda akan terlihat pucat dan mata Anda akan terlihat bengkak. Dalam jangka panjang, gejala ini bisa memicu berbagai tanda penuaan dini, seperti kerutan, garis halus, atau kerutan di sekitar mata.
Tak hanya itu, sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa gejala ini dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat. Kondisi ini terjadi akibat peningkatan produksi hormon kortisol.
Selain menyebabkan berbagai gangguan kesehatan di atas, juga menjadi penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja.
Oleh karena itu, dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan tidak bisa dianggap remeh. Hal ini juga sering menyebabkan sakit kepala, baik di bagian kiri, kanan, atau di seluruh kepala.
Jika Anda mengalami, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.