5 Efek Samping Cuka Apel Jika Dikonsumsi Terlalu Berlebihan Ternyata Mengerikan, Simak Ulasannya Berikut!

Efek Samping Cuka Apel
Cuka sari apel (Freepik)

Metaranews.co, Kesehatan – Efek samping cuka apel apabila dikonsumsi secara berlebihan ternyata tidak bisa disepelekan. Meski memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, seperti dapat menurunkan kadar lemak dalam tubuh tetapi ada kadar tertentu konsumsi cuka apel yang sebaiknya diperhatikan. 

Selama ini banyak orang yang hanya berfokus pada manfaat cuka apel. Jarang diantara mereka yang menyuarakan kekhawatiran mengenai keamanan dan kemungkinan efek samping cuka apel. 

Bacaan Lainnya

Nah, agar kamu tidak salah dalam mengkonsumsi cuka apel. Simak ulasan di bawah ini mengenai apa saja efek samping dari cuka apel bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, sebelumnya simak terlebih dulu penjelasan mengenai apa itu cuka apel. 

Apa Itu Cuka Apel?

Melansir dari Healthline, Cuka sari apel dibuat dengan menggabungkan apel dengan ragi. Ragi mengubah gula dalam apel menjadi alkohol. Bakteri kemudian ditambahkan ke dalam campuran dan memfermentasi alkohol menjadi asam asetat. 

Asam asetat membentuk 5–6% cuka sari apel. Ini diklasifikasikan sebagai “asam lemah” tetapi masih memiliki sifat asam yang cukup kuat ketika dikonsentrasikan. Selain asam asetat, cuka mengandung air dan sejumlah asam, vitamin, dan mineral lainnya.

Beberapa penelitian pada hewan dan manusia menemukan bahwa asam asetat dan cuka sari apel dapat meningkatkan pembakaran lemak dan penurunan berat badan, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan meningkatkan kadar kolesterol.

Sayangnya, penelitian pada manusia yang mendukung penggunaan cuka sari apel sehari-hari masih kurang, dan diperlukan lebih banyak penelitian. 

Efek Samping Cuka Apel

Cuka sari apel dilaporkan bisa menimbulkan beberapa efek samping. Hal ini akan berlaku terutama jika dikonsumsi dalam dosis besar. Lantas, apa saja efek sampingnya? Berikut ulasannya dilansir dari Healthline. 

1. Pengosongan Lambung yang Tertunda

Cuka sari apel diketahui dapat mengurangi kecepatan makanan meninggalkan lambung dan masuk ke saluran pencernaan bagian bawah. Hal ini bisa memperlambat penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah. 

Namun, efek ini bisa memperburuk gejala gastroparesis yakni suatu kondisi umum yang menyerang penderita diabetes. Pada penderita gastroparesis, saraf di lambung tidak berfungsi dengan baik, sehingga makanan terlalu lama berada di lambung dan tidak dikosongkan dengan kecepatan normal. 

2. Efek Samping Pencernaan

Efek samping cuka apel yakni bisa menyebabkan gejala pencernaan yang tidak menyenangkan pada beberapa orang. 

Penelitian pada manusia dan hewan menemukan bahwa cuka sari apel dan asam asetat dapat menurunkan nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang, yang menyebabkan pengurangan asupan kalori secara alami.

Namun, sebuah penelitian lain juga menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, nafsu makan dan asupan makanan bisa menurun karena gangguan pencernaan.

Orang yang mengonsumsi minuman mengandung 25 gram (0,88 ons) cuka sari apel melaporkan bahwa nafsu makannya berkurang tetapi juga perasaan mual yang jauh lebih besar. 

3. Kadar Kalium Rendah da Pengeroposan Tulang

Meski belum ada penelitian mengenai efek samping ini, tetapi ada sebuah laporan yang semneybutkan bahwa cuka sari apel dengan dosis besar yang dikonsumsi dalam waktu lama bisa menimbulkan kadar kalium darah rendah dan terjadi pengeroposan tulang. 

Kasus ini terjadi pada seorang wanita berusia 28 tahun yang mengonsumsi 8 ons (250 mL) cuka sari apel yang diencerkan dalam air setiap hari selama 6 tahun. Dia dirawat di rumah sakit dengan kadar kalium rendah dan kelainan kimia darah lainnya. 

Terlebih lagi, wanita tersebut didiagnosis menderita osteoporosis, suatu kondisi yang menyebabkan tulang rapuh dan jarang terlihat seseorang dengan usia muda. 

Dokter yang merawat wanita tersebut percaya bahwa dosis besar cuka sari apel setiap hari menyebabkan mineral terlarut dari tulangnya untuk menahan keasaman darahnya. Mereka juga mencatat bahwa kadar asam yang tinggi dapat mengurangi pembentukan tulang baru.

4. Erosi pada Email Gigi

Makanan dan minuman asam terbukti merusak email gigi. Seperti halnya dengan asam asetat dalam cuka juga dapat merusak enamel gigi.

Dalam sebuah penelitian di laboratorium, email gigi bungsu direndam dalam berbagai jenis cuka dengan tingkat pH berkisar antara 2,7–3,95. Cuka menyebabkan hilangnya 1–20% mineral dari gigi setelah 4 jam.

Namun demikian, terdapat beberapa bukti bahwa cuka dalam jumlah besar dapat menyebabkan erosi gigi. Sebuah studi kasus juga menyimpulkan bahwa kerusakan gigi parah pada seorang gadis berusia 15 tahun disebabkan oleh konsumsi 1 cangkir (237 mL) cuka sari apel murni setiap hari sebagai bantuan penurunan berat badan.

5. Tenggorokan Terbakar

Cuka apel berpotensi menyebabkan luka bakar pada esofagus (tenggorokan). Asam asetat dari cuka adalah asam paling umum yang menyebabkan luka bakar di tenggorokan.

Meski tidak ada kasus luka bakar tenggorokan akibat cuka sari apel itu sendiri yang dipublikasikan. Namun, satu laporan kasus menemukan bahwa tablet cuka sari apel menyebabkan luka bakar setelah tersangkut di tenggorokan seorang wanita. 

Wanita tersebut mengatakan dia mengalami rasa sakit dan kesulitan menelan selama 6 bulan setelah kejadian.

Nah, itulah beberapa ulasan mengenai efek samping cuka apel yang penting untuk diketahui. Sebaiknya, kamu tidak mengkonsumsi cuka apel secara berlebihan.Pastikan, konsumsi harian cuka apel sesuai dengan anjuran agar tidak menimbulkan efek buruk bagi kesehatan tubuh. 

 

Pos terkait