Metaranews.co, Malang – Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menyebut ada 18 titik di wilayah Kota Malang yang terjadi banjir pada Senin (14/3/2022), diketahui air yang menggenang tersebut menumpuk akibat hujan lebat.
Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto mengatakan, dari belasan titik tersebut separuhnya adalah di ruas-ruas jalur utama di Kota Malang. “Jadi ada sekitar 18 titik banjir yang terjadi kemarin. Mulai di Jalan Ir. Rais, Jalan Bareng, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Sudimoro, Jalan Kedawung, Jalan Letjen Sutoyo, Jalan Raden Intan, Jalan Teluk Bayur, Jalan Jaksa Agung Suprapto dan sejumlah wilayah di Sawojajar,” ucapnya, Selasa (15/3/2022).
Menurutnya, lokasi terparah ada di Jalan Teluk Bayur, Kota Malang. Bahkan terdapat 7 warga setempat yang terjebak luapan air Sungai Kali Sari. Beruntung para korban berhasil dievakuasi dan tak ada korban jiwa yang menyertai.
“Lokasi terparah ada di Jalan Teluk Bayur, Kota Malang. Di sana ada sungai yang meluap. Kemarin kami juga telah mengevakuasi korban terjebak luapan air sungai di sana,” jelasnya.
Disebutkan, tak banyak rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda Kota Malang saat itu. Kerusakan yang muncul hanya pada perabotan rumah tangga yang tergenang luapan air hujan.
“Dari seluruh titik banjir, ada banyak kerusakan. Karena genangan air banyak yang masuk ke dalam rumah rumah warga. Jadi hanya kerusakan material yang ada di dalam rumah warga,” paparnya.
Dia menjelaskan, setidaknya ada 5 penyebab banjir yang kerap kali melanda Kota Malang. Mulai penggunaan tata kelola lahan, menurunnya fungsi drainase, pendangkalan sungai, kebiasaan membuang sampah dan intensitas hujan yang tinggi.
“Informasi awal dari BMKG itu hujan sampai awal April, tapi ternyata nanti dimungkinkan bisa sampai awal Mei 2022. Karena memang ada perubahan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau. Jadi ada potensi hidrometeorologi yang sangat luar biasa,” bebernya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat Kota Malang untuk waspada ketika hujan lebat melanda. Sebab, potensi banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang bisa sewaktu waktu terjadi di Kota Malang.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Mari kita bersama sama menjaga alam kita ini. Kemudian, seandainya hujan lebat, masyarakat diimbau tetap waspada baik berkaitan dengan banjir, tanah longsor, pohon tumbang maupun petir seperti kemarin yang sangat luar biasa,” tutupnya.(E2)