Metaranews.co, Kesehatan – Mari mengenal Gynophobia, ketakutan berlebih seseorang terhadap wanita.
Fobia terhadap sesuatu bukanlah sebuah hal baru dan itu lumrah terjadi. Jika kita menemui seseorang yang fobia akan benda atau hewan tertentu tampaknya itu biasa.
Namun, pernahkan bertemu dengan seseorang yang fobia dengan wanita. Jika dipikir lagi, apakah benar ada seseorang yang fobia dengan wanita?
Jawabannya ternyata ada. Itu disebut sebagai gynophobia. Sebuah ketakutan atau rasa cemas ketika seseorang ketakutan terhadap wanita.
Apa itu Gynophobia ?
Gynophobia adalah ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap wanita.
Seseorang dengan gynophobia menyadari bahwa ketakutan mereka tidak masuk akal. Namun, tidak banyak yang bisa mereka lakukan.
Ketakutan terhadap wanita ini bisa muncul saat seseorang melihat atau bahkan hanya mendengar suara wanita.
Sumber ketakutan tidak hanya datang dari orang-orang terdekat, seperti ibu atau saudara perempuan. Fobia spesifik ini dapat menyebabkan ketakutan pada wanita pada umumnya.
Karenanya, seseorang dengan ginofobia cenderung menghindari interaksi dengan wanita mana pun.
Tanda dan Gejala
Gynophobia termasuk dalam jenis fobia spesifik. Tanda dan gejalanya mirip dengan fobia lain, tetapi sumber ketakutannya adalah wanita.
- Inilah tanda-tandanya.
- Mengalami serangan panik atau kecemasan saat berhadapan dengan wanita.
- Hindari interaksi dengan wanita.
- Cenderung menghindari pekerjaan yang harus bersentuhan dengan wanita.
- Segera menjauh atau lari ketika mendengar seorang wanita berbicara.
Fobia wanita juga ditandai dengan gejala gangguan kesehatan jiwa secara umum, seperti sesak napas, keringat berlebih, detak jantung meningkat, dan tubuh gemetar.
Sedangkan pada anak-anak, kondisi ini biasanya ditandai dengan tangisan atau tantrum. Mereka akan lari ke ayah mereka untuk perlindungan.
Fobia wanita dapat terjadi karena berbagai alasan. Berikut beberapa contohnya.
1. Trauma atau pengalaman buruk
Mengutip dari laman Hellosehat.com, sebagian besar fobia spesifik disebabkan oleh pengalaman negatif terkait sumber ketakutannya.
Artinya, seseorang dengan ginofobia mungkin pernah mengalami pengalaman buruk dengan wanita di masa lalu.
Pengalaman buruk tersebut dapat berupa kekerasan fisik, pelecehan seksual, penelantaran, atau sesuatu yang memicu rasa takut.
Meski terjadi pada masa kanak-kanak, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi rasa takut yang berlebihan di kemudian hari atau saat menjadi dewasa.
2. Faktor genetik dan lingkungan
Fobia dapat dipengaruhi secara genetik. Jadi, ketika Anda mengalami salah satu jenis fobia, kemungkinan salah satu anggota keluarga besar Anda juga mengalami hal yang sama.
Ketakutan pada wanita juga bisa terbentuk ketika Anda melihat orang-orang terdekat Anda mengalaminya.
Jika Anda terus melihat betapa takutnya mereka di depan wanita, lama kelamaan Anda bisa merasakan hal yang sama.
3. Kondisi lainnya
Ketakutan pada wanita juga bisa dipicu oleh fobia lain, seperti agorafobia (takut keramaian), venustrafobia (takut pada wanita cantik), dan genofobia (takut bercinta).
Selain itu, seseorang yang memiliki perasaan sensitif juga cenderung mudah mengalami fobia terhadap hal-hal tertentu.
Cara Mengatasi
Ada beberapa cara mengatasi fobia ini. Tentunya, harus dilakukan dengan konsisten.
1. Terapi pemaparan
Terapi ini akan dilakukan dengan membiasakan penderita ginofobia dengan kehadiran wanita.
Langkah pertama dalam exposure therapy biasanya dilakukan dengan menunjukkan foto objek yang ditakuti. Setelah itu, pasien akan diberikan rekaman suara wanita.
Jika pasien menunjukkan hasil positif, terapi akan dilanjutkan dengan menonton video seorang wanita.
Di akhir proses terapi, pasien akan diajak berinteraksi langsung dengan wanita. Perlu diingat bahwa cara mengatasi fobia ini harus dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.
2. Terapi perilaku kognitif (CBT)
Psikoterapi ini akan membantu pasien memperbaiki proses berpikir (kognitif) sehingga mampu mengubah perilaku atau responnya terhadap sumber ketakutan.
Seorang terapis akan mengajak pasien untuk menemukan penyebab utama fobia tersebut. Setelah itu, ia akan mengajak pasien untuk mulai mengubah pola pikir dan perilaku yang salah.
Pasien biasanya juga akan diberikan cara untuk mengalihkan rasa takutnya ke hal lain, seperti teknik pernapasan, olahraga, atau menulis buku harian.
3. Pengobatan
Obat-obatan yang diberikan pada penderita fobia tidak bertujuan untuk mengobati rasa takut, melainkan untuk meredakan gejala yang menyertainya.
Oleh karena itu, setiap orang dapat menerima jenis obat yang berbeda sesuai dengan kondisi yang menyertainya.
Berikut beberapa jenis obat yang bisa diberikan pada penderita ginofobia.
- Antidepresan untuk mengatasi kecemasan atau serangan panik, contohnya escitalopram, sertraline, dan obat sejenis dari golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
- Benzodiazepin sebagai obat penenang. Obat ini hanya digunakan dalam jangka pendek.
- Beta blocker untuk mengobati tekanan darah tinggi atau peningkatan detak jantung, contohnya propranolol.
Pastikan minum obat sesuai petunjuk dokter dan jangan hentikan pemakaian sebelum konsultasi.