Metaranews.co, News – Pilihan Presiden (Pilpres) 2024 kian menarik untuk diikuti. Sejumlah nama terus mencuat, namun, tiga nama teratas tetap bertahan di pucuk pilihan.
Menurut survey Lembaga Survei Indonesia (LSI), tiga nama teratas masih ditempati tokoh yang sama. Dimana Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menempati peringatan pertama.
Menteri Pertahanan itu mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan juga Anies Baswedan
Menurut Direktur LSI Djayadi Hanan, ketiga nama tersebut menduduki peringkat teratas dalam simulasi 19 nama yang dipilih responden.
“Ganjar paling banyak dipilih dengan 19,8 persen, disusul Prabowo dengan 19,3 persen, dan Anies Baswedan dengan 18,4 persen,” kata Djayadi saat konferensi pers virtual, melansir Suara.com, Senin (10/4/2023)
Djayadi juga menyampaikan elektabilitas calon presiden peringkat empat sampai sepuluh, di mana Ridwan Kamil berada di peringkat empat dengan 5,8 persen, Sandiaga Uno dengan 2,9 persen, Gibran Rakabuming dengan 2,7 persen, Mahfud MD dengan 2,3 persen, dan Erick Thohir dengan 2,1 persen.
Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono mendapat 2 persen, Puan Maharani 1,4 persen, Airlangga Hartarto 0,9 persen, Gatot Nurmantyo 0,6 persen, Tri Rismaharini 0,6 persen, Maruf Amin 0,5 persen, Khofifah Indar Parawansa 0,4 persen, Muhaimin Iskandar 0,3 persen, Budi Gunawan 0,1 persen, Bambang Soesatyo 0,1 persen, dan Tito Karnavian 0 persen.
Hanan melanjutkan, sekitar 19,8 persen responden belum menyatakan pilihannya. Namun, ketika tiga nama teratas disimulasikan, Prabowo menduduki peringkat pertama. Menurutnya, suara Ganjar menurun dan Anies stagnan.
Prabowo menduduki peringkat pertama dengan perolehan suara 30,3 persen, disusul Ganjar dengan 26,9 persen, dan Anies dengan 25,3 persen.
Penurunan dukungan terhadap Ganjar Pranowo diduga terkait dengan penolakan Ganjar terhadap keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Ganjar dianggap bertanggung jawab atas keputusan FIFA yang membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah ajang tersebut.
“Ini penjelasan penurunan basis dukungan Ganjar yang mungkin disebabkan oleh pernyataannya terkait timnas Israel dan batalnya PD U-20 di Indonesia,” pungkas Djayadi.