Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menargetkan untuk bisa menyertifikasi 51.308 bidang tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2023.
“Kita targetkan 51.308 bidang bisa mendapatkan sertifikat hak atas tanah tahun ini,” ujar Kepala ATR/BPN Kabupaten Kediri, Eko Priyanggodo, Sabtu (10/6/2023).
Eko melanjutkan, selain penyertifikatan hak atas tanah, pihaknya juga memiliki target peta bidang tanah (PBT) seluas 19.790 hektare.
“(PBT) sekitar 19 ribu hektare ini juga harus selesai. Ini lagi berprogres untuk pengukuran data, baik data fisik maupun dokumen,” bebernya.
PBT sendiri merupakan produk hasil pengukuran fisik yang menggambarkan kondisi, letak, batas, dan luasan tanah.
Adapun PBT yang dimaksud ialah peta bidang tanah kegiatan PTSL hasil pengukuran swakelola kantor pertanahan.
Dalam hal ini, kata Eko, satuan yang digunakan PBT dalam PTSL adalah hektare.
“Jadi prinsipnya, kalau hanya melalui proses pengukuran akan terbit berupa PBT saja,” tuturnya
“Kalau mau jadi SHAT (sertifikat hak atas tanah), harus dipenuhi dulu dokumennya, ttd kepala desa dan lain-lain, dan juga tidak boleh ada konflik atau masalah pada tanah tersebut,” lanjut Eko.
Sementara untuk merealisasikan target tersebut, kata Eko, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi percepatan selama proses pendaftaran sertifikasi tanah di Kabupaten Kediri.
Salah satunya, lanjut Eko, BPN akan melakukan jemput bola ke masyarakat, dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan terkait program pemerintah ini.
Selain itu, pihaknya juga meminta bantuan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang dibutuhkan.
“Sampai dengan bulan Mei kemarin tercatat kita sudah menyelesaikan sertifikat sebanyak 17.565 bidang, jadi persentase sekitar 34,2 persen. Ini tinggal menunggu instruksi pembagian dari kementerian,” ungkap Eko.
“Untuk sisanya kita berharap bisa benar-benar selesai di tahun ini. Supaya harapan Kabupaten Kediri menjadi kabupaten lengkap terwujud di tahun 2024 nanti,” pungkasnya.