Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Tradisi bersih desa saban bulan Suro diadakan di Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (4/8/2023).
Di mana pertunjukan seni wayang dan jaranan yang disuguhkan dalam prosesi bersih desa disambut meriah oleh warga setempat.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), Imam Mubarok, mengapresiasi acara budaya tersebut.
Ia menyebut kegiatan bersih desa semacam ini merupakan bentuk kearifan lokal yang perlu dilestraikan.
“Itu adalah salah satu kearifan lokal yang dimiliki masing-masing desa, dan ini harus terjaga,” tutur Mubarok, Jumat (4/8/2023).
Menurut pegiat budaya itu, apabila sebuah tradisi telah dilangsungkan puluhan tahun, maka perlu dilakukan penelitian atas kebudayaan tersebut.
Dengan dilakukannya penelitian, kata Mubarok, diharapkan warga sekitar dapat lebih memahami makna kebudayaan tersebut.
“Sehingga masyarakat juga teredukasi,” jelasnya.
Sementara itu, Mubarok berharap Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri dapat mendorong masing-masing desa agar segera membentuk Lembaga Adat Desa (LAD).
“Kemudian juga ada dana desa yang bisa dimanfaatkan sebagai pemberdayaan budaya, tidak hanya pada di bulan Muharam saja, tapi kekayaan budaya itu bisa dilakukan setiap waktu,” tambahnya.
“Sehingga misal sudah terakomodir, dalam satu tahun bisa terdata 343 dan satu kelurahan di 26 Kecamatan akan ada destinasi wisata (budaya) bagi masyarakat luas,” tukasnya.
Ketua Panitia Bersih Desa Pagu, Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, Mohammad Ghozi menambahkan, kegiatan bersih desa ini merupakan tradisi turun-temurun.
“Juga menjadi sedekah bumi. Dilakukan untuk melestarikan budaya yang sudah ada,” kata Ghozi.